Harga jual bukan hanya sekedar menutupi biaya produksi; tetapi juga mencerminkan nilai produk di mata konsumen. Sebuah harga yang tepat mencakup: (1) Biaya produksi: semua pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, (2) Margin keuntungan: Jumlah keuntungan yang diinginkan per unit produk, (3) Persaingan pasar: Harga produk sejenis dari competitor, (4) Nilai tambah: Faktor unik yang membuat produk Anda berbeda, seperti kualitas, kemasan, atau layanan pelanggan.
Langkah pertama dalam menentukan harga jual adalah memahami macam-macam biaya berikut ini: (1) Biaya Tetap (Fixed Cost): pengeluaran yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah, contohnya: sewa tempat, gaji karyawan tetap, atau listrik bulanan,
dll., (2) Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi, contohnya: bahan baku, ongkos tenaga kerja, dll.
Agar lebih mudah memahami harga jual suatu produk berikut dicontohkan penetapan harga perbungkus keripik singkong dan perhitungan sederhana yang bisa digunakan adalah harga jual sama dengan biaya produksi total perbungkus ditambah margin keuntungan. Suatu usaha pembuatan keripik singkong. diperoleh informasi sebagai berikut biaya tetap: Rp1.000.000,00 per bulan berupa sewa tempat dan listrik, biaya variabel: Rp5.000,00 per bungkus berupa bahan baku, kemasan, dan tenaga kerja, jumlah produksi per bulan sebanyak 500 bungkus, dan margin keuntungan yang diinginkan sebesar 20% dari biaya produksi.
Langkah pertama, menghitung biaya tetap per bungkus yang diperoleh dari biaya tetap dibagi jumlah produksi. Dengan demikian, biaya tetap per bungkus keripik singkong tersebut adalah Rp1.000.000,00 (biaya tetap perbulan) dibagi 500 (jumlah produksi per bulan) sama dengan Rp2.000,00. Langkah kedua, menghitung produksi total per bungkus yang diperoleh dari biaya tetap per bungkus ditambah biaya variable per bungkus, maka biaya produksi total per bungkus keripik singkong tersebut adalah Rp2.000,00 (biaya tetap per bungkus) ditambah Rp5.000,00 (biaya variable per bungkus) sama dengan Rp7.000,00. Langkah ketiga, menambahkan margi keuntungan sebesar 20% dari biaya produksi. Margin keuntungan per bungkus keripik singkong tersebut adalah biaya produksi total per bungkus dikalikan 20% (margin keuntungan) maka akan diperoleh margin keuntungan per bungkus
sebesar Rp1.400,00 atau Rp Rp7.000,00 (biaya produksi total per bungkus) dikalikan 20% (margin keuntungan). Dan harga jual per bungkus keripik singkong tersebut adalah Rp8.400,00 yang diperoleh dari biaya produksi total per bungkus keripik singkong Rp7.000,00 ditambah margin keuntungan per bungkus sebesar Rp1.400,00.
Setelah menentukan harga jual sebagaimana ilustrasi tersebut diatas sebagai harga dasar, agar harga produk yang ditetapkan tetap kompetitif di pasar, terdapat beberapa tips perlu diperhatikan antara lain: (1) tawarkan nilai tambah: berikan keunggulan produk, seperti rasa yang unik, kemasan menarik, atau layanan pelanggan yang baik, (2) optimalkan biaya produksi: cari cara untuk mengurangi biaya variabel tanpa mengorbankan kualitas, dan (3) gunakan strategi promosi: diskon, bundling, atau program loyalitas bisa membantu menarik konsumen tanpa mengurangi profitabilitas.

Oleh: Ignatius Loyola Prima Aditya Hapsara
Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
0 Komentar