Oknum PPL "Penyuluh Pertanian Lapangan" Menghambat Bantuan,Para Petani Mengadu Ke Direktorat

GUNUNGKIDUL ( Wartahandayani.com )_ Dengan adanya permasalahan di lapangan terkait program bantuan ABT ( Kedelai ) 2022 berupa benih,Pupuk NPK,Pupuk cair ( pestisida )  ,Direktorat Jendral Ketahanan Pangan RI turun langsung untuk memperjelas program tersebut .Sabtu 17/09/2022

Bertempat di Balai padukuhan Sambirejo,Kalurahan Sidorejo,Kapanewon Ponjong dihadiri juga oleh Wakil Bupati Gunungkidul,Kepala Dinas Pertanian DIY serta Staf-staf yang lainya untuk meredam permasalahan yang dikeluhkan oleh beberapa kelompok tani yang ada di Gunungkidul dengan permasalahan adanya diduga oknum PPL ( Penyuluh Pertanian Lapangan ) yang tidak mau menandatangani proposal pengajuan bantuan tersebut

Berawal menurunnya pengajuan bantuan keterkaitan bantuan ABT kedelai 2022  yang diperuntukan sekitar lima ribu hektar lahan pertanian ,justru banyak sekali penurunan.Banyak yang dicentang karena tidak lolos pengajuan,dan juga adanya diduga oknum PPL yang tidak mau tanda tangan proposal tersebut
Kepala Direktorat Jendral Ketahanan Pangan RI Yuris menyampaikan bahwa permasalah tersebut hanya kesalahpahaman saja,karena belum memahami filosofi dari proposal tersebut.Proposal itu adalah semacam usulan dari masyarakat kepada Pemerintah

"seharusnya pihak penyuluh tinggal diproses saja kemudian disampaikan dan diferifikasi ,jangan sampai masyarakat mengusulkan tetapi data itu tidak benar dan jika ada keluhan-keluhan dari masyarakat yang mana pengajuannya  tidak diproses itu semua bisa dimusyawarahkan terlebih dahulu"ucap Yuris

Pihaknya menambahakan semua keluhan masyarakat bisa dimusyawarahkan kembali dengan Dinas Pertanian Kabupaten,kalau tidak bisa diselesaikan bisa naik ke Dinas Pertanian Provinsi 

"saya minta baik dari masyarakat khususnya para petani dan Dinas Partanian Kabupaten serta Dinas Pertanian Provinsi untuk sesegera mungkin memusyawarahkan ,semua itu harus ada solusinya ,karena pemerintah pusat memberikan program ke masyarakat itu bukan untuk menyengsarakan ,melainkan untuk kesejahteraan masyarakat sendiri"jelasnya
Selain itu salah satu dari petani   menyampaikan langsung kepada Direktorat Jendral Ketahanan Pangan yang secara langsung hadir,. mempertanyakan bagaiman solusinya agar pengajuan yang dirasannya justru dipersulit bisa sesegera mungkin diselesaikan 

"Siswoyo ketua kelompok tani  Karya Makmur 1  yang beralamatkan di Padukuhan Jrakah, Kalurahan Hargosari,Kapanewon Tanjungsari mengeluhkan bahwa pengajuan kami untuk bantuan tersebut justru dipersulit oleh pihak PPL yang mana proposal kami tidak ditandatangi dengan alasan yang saya rasa kurang masuk akal ,bagaiman tidak masuk akal  ,terhitung ada puluhan proposal yang satupun tidak ditandatangani dengan alasan yang sama "ucapnya

Ia juga menambahkan bahwa kelompoknya kurang apa,pihaknya siap menanam khususnya para petani tetapi ada kendala apa sampai surat pengajuannya tidak ditandatangi 

"semoga dengan hadirnya dari Direktorat Jendral Ketahanan Pangan RI semua keluhan masyarakat bisa terpecahkan"tutupnya

Sampai berita ini diterbitkan pihak baik oknum PPL ( Penyuluh Pertanian Lapangan )terduga yang tidak mau memberikan tanda tanhan dan Dinas Pertanian belum bisa dikonfirmasi dengan alasan ketidak hadirnya di acara tersebut

Haris

Posting Komentar

0 Komentar