Peringatan Hari Santri, MTsN 5 Gunungkidul Gelar Upacara Bernuansa Putih

Peringatan Hari Santri, MTsN 5 Gunungkidul Gelar Upacara Bernuansa PutihNGAWEN,(WH) - Secara rutin, kita memperingati hari santri nasional setip tanggal 22 Oktober. Hari santri tahun ini bertemakan "Santri Indonesia untuk perdamaian dunia" yang sarat dengan nilai kedamaian antar umat beragama. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 20190 tentang Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2019 tanggal 18 Oktober 2019, setiap instansi dan madrasah mengadakan upacara bendera. Begitupun MTsN 5 Gunungkidul (Madsalim GK) mengadakan upacara bendera di halaman madrasah dengan pakaian muslim bernuansa putih, Selasa (22/10).

Bertindak sebagai petugas adalah pengurus OSIS sedangkan pembina upacara adalah kepala madrasah. Sebanyak 300 civitas akademika mengenakan pakaian muslim bernuansa putih, baik itu baju koko, sarung, peci, rok, celana maupun gamis. Warna putih sebagai lambang kesucian sekaligus memenuhi himbauan Menteri Agama RI. Dengan warna putih, upacara nampak berbeda namun tetap dapat berlangsung dengan hikmat dan lancar.

Peringatan Hari Santri, MTsN 5 Gunungkidul Gelar Upacara Bernuansa Putih

Kepala madrasah, Ponco Budi Susilo, dalam sambutan membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia. Santri Indonesia menjadi pelopor perdamaian di Indonesia mengandung arti bahwa pesantren memegang peranan penting sebagai laboratorium pembentukan santri dengan jiwa moderat, ramah dan cinta damai. Bersamaan dengan hari santri, juga terbit Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang semakin memperkuat eksistensi pesantren.
Tidak jauh beda, madrasah juga punya tanggungjawab dalam membentuk jiwa cinta damai pada warganya. "Madrasah kita juga menjadi laboratorium bagi siswa agar siswa kita menjadi orang yang ramah, moderat serta cinta damai. Jangan sampai ada percekcokan bahkan perkelahian antar warga madrasah," pesan kepala madrasah di akhir sambutan. (nes) 

Posting Komentar

0 Komentar