HSN 2019: MTsN 5 Gunungkidul Gelar Parade Dakwah dan Diskusi Keagamaan


NGAWEN,(WH) - Peringatan hari santri nasional jatuh setiap tanggal 22 Oktober. Tahun ini, peringatan hari santri serempak diperingati pada hari Selasa (22/10) di seluruh instansi kementerian Agama RI, pondok pesantren dan madrasah seluruh Indonesia. Tidak ketinggalan, MTsN 5 Gunungkidul (Madsalim GK) mengadakan serangkaian kegiatan inovatif untuk memperingati hari santri nasional tahun 2019. Kegiatan yang dilakukan adalah upacara bendera, parade dakwah spektakuler dan diskusi keagamaan.

Ketiga kegiatan dilakukan serempak dilakukan pada Selasa (22/10) di lingkungan Madsalim GK diikuti oleh seluruh civitas akademika. Upacara dilakukan di pagi hari, kemudian pada siang hari dilanjutkan dengan parade dakwah dan diskusi keagamaan. Parade dakwah meliputi kegiatan ceramah beruntun dari bapak/ibu guru dan siswa. Bapak ibu guru secara bergantian memberikan materi seputar keutamaan menuntut ilmu agama dan motivasi belajar agama termasuk penanaman nilai-nilai moral Islami. Salah satu guru, Ridwan Nur Kholis, menyampaikan materi tentang 6 syarat ilmu dalam kitab ta'limul muta'alim, yaitu kecerdasan, sungguh-sungguh, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama.

HSN 2019: MTsN 5 Gunungkidul Gelar Parade Dakwah dan Diskusi Keagamaan

Selain bapak/ibu guru, parade dakwah juga dimeriahkan dengan ceramah dari beberapa siswa untuk menyampaikan ceramah, yakni Yeni Pratiwi kelas 9A Lisna Jelita kelas 9A, Muhammad Amarudin kelas 9C. Parade dakwah diakhiri dengan renungan dan doa dipimpin oleh kepala madrasah. Banyak siswa yang menangis sesenggukan saat acara renungan ini. Selesai parade dakwah, para siswa berjabat tangan dengan guru dan karyawan. Muhammad Ichsan mengaku merasa senang dan bertambah motivasinya untuk semakin lebih baik.

Rangkaian kegiatan penutup adalah diskusi keagamaan antar guru dan karyawan dengan tema pendidikan karakter dengan pendekatan agama untuk menciptakan anak yang sholeh dan sholehah. Bertempat di kediaman Bapak Waluyo di daerah Wedi, kabupaten Klaten, kegiatan dihadiri sekitar 30 orang. Diskusi menghasilkan beberapa tips tentang cara mendidik anak dengan pendekatan agama, diantaranya membiasakan anak untuk rajin sholat kapanpun dan dimanapun. (nes) 

Posting Komentar

0 Komentar