WONOSARI,(WH) - Sebuah video yang berisi belasan pemuda berpakaian kasual melakukan flash mob tarian klasik menyita perhatian warganet. Dalam video itu, sejumlah penari laki-laki dengan luwes dan kompak menari di Jalan Malioboro yang lengang pada Selasa (18/6). Hari itu, pemerintah Yogyakarta memang tengah melakukan uji coba bebas kendaraan bermotor di kawasan Malioboro. Warga pun bebas berjalan-jalan, berswafoto, dan tentu saja menari.
Video yang diunggah warganet memperlihatkan flash mob tarian klasik di atas dilakukan di tengah Jalan Malioboro dan pedestrian sebelah utara Gedung Agung. Para penarinya adalah laki-laki yang berpakaian kasual. Bukannya menggunakan kain atau aksesoris lain layaknya saat pentas, mereka justru memakai kaos, celana panjang, kacamata hitam, tas, serta topi.
Para Mataya (penari) dari Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa Keraton Yogyakarta turut menyemarakkan uji coba semi pedestrian Malioboro pada Selasa (18/6) sore. Para penari tersebut melakukan flashmob dengan menarikan Beksan Wanaran, yang menggunakan ragam gerak Kapi (kera). Persembahan ini dalam rangka menyambut event tahunan Catur Sagatra yang akan digelar pada Sabtu, 13 Juli 2019 di Pagelaran Keraton Yogyakarta kemarin.
Raden Youhan Muhamad Adetya selaku koordinator sekaligus Finalis Dimas Gunungkidul 2017 Berbakat dan Terfavorit ini
menjelaskan bahwa dari itu terinspirasi mengumpulkan teman teman muda tari Gunungkidul untuk membuat flashmob
beksan wanara,dan akhirnya kami muda tari gunungkidul membuat flasmob di
cfd minggu pagi (14/07/2019) guna mendorong kegiatan tersebut dan juga menyemarakan kegiatan tersebuat sehingga kita muda tari gunungkidul bisa tetap melestarikan budaya yang kita miliki melewati seni tari.
"Untuk kedepan kita berencana untuk flasmob kembali di tamkul pada 20 juli besok dan tempat yang lain dengan tarian lainya ,serta harapan nya agar kita selalu menjadi generasi muda yang peduli terhadap budaya kita,"imbuh Youhan.(17/07/2019)
Saat
CFD berlangsung Bupati Gunungkidul yang turut hadir sangat bangga kepada para muda mudi Gunungkidul yang mau melestarikan kesinian tari yang sudah menjadi ciri khas budaya jawa , dan berharap tidak hanya sekali ini akan tetapi terus berlanjut dan berkembang lagi.
"Dari team yang ada saat ini saya selaku koordinator ingin anak muda gunungkidul semakin mendorong dan ikut bersama kami menyemarakan serta kedepanya ada KoMuTa Gk(komunita muda Tari Gunungkidul) membuat flasmob dengan ciri khas yang ada untuk kedepanya."pungkasnya.(Hari)
0 Komentar