PONJONG,(WH) — Banyak tempat wisata yang ada di Kecamatan Ponjong baik wisata kuliner, wisata tirta, wisata alam serta wisata religi. salah satu obyek wisata yang sampai sekarang masih sering dikunjungi adalah Petilasan Gunung Tutup, yang berada di Padukuhan Gedaren 1, Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Gunung Tutup adalah salah satu petilasan yang cukup terkenal di kalangan para peziarah. Menurut cerita salah satu sesepuh Kecamatan Ponjong, Sukiman Siswo Sugondo, sebenarnya dulu tidak ada yang mengetahui kalau itu sebenarnya petilasan Eyang Mangun Kusumo. Sampai pada suatu saat H Abdul Syukur, salah satu kerabat dari Eyang Mangun Kusumo mendapat ilham dari mimpinya, bahwa di puncak Gunung Tutup adalah tempat petilasan Eyang Mangun Kusumo.
Pada akhirnya tahun 1956, semua kerabat termasuk anak cucu berkumpul dan membentuk kelompok PERDANA (Perkumpulan Darah Narakasulo). Perkumpulan Darah Narakasulo membersihkan area Gunung Tutup, serta membangunnya pada tahun yang sama. Petilasan Gunung Tutup diresmikan pada 18 Agustus 1956.
Sukiman Siswo Sugondo juga mengatakan, setelah diresmikan, yang meneruskan pembangunan dan perawatan adalah Sukino Suprobo, mantan pejuang PETA yang berpangkat terakhir Letnan Satu, bersama dengan saudara dan kerabat yang sadar untuk menjaga dan merawatnya sejak tahun 1956 – 1986.
“Banyak peziarah yang datang berkunjung. Yang paling ramai setiap Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon. Untuk masuknya sendiri tanpa membayar tiket,” tambah Sukiman .
Andreas Andri, salah seorang pemuda pengunjung asal Karangmojo yang ditemui di area Gunung Tutup mengatakan, dari sejak SD sering ke petilasan, baik hanyak untuk mencari udara segar, melihat pemandangan dari atas Gunung Tutup, ataupun untuk berziarah.
“Sebenarnya tempat ini sangat bersejarah dan patut untuk dilestarikan. Semoga ke depannya ada tanggapan dari pihak terkait untuk bisa lebih peka terhadap warisan warisan budaya dan situs situs. Selain sebagai tempat wisata yang menjadi daya penarik wisatawan, bisa menambah perekonomian warga di sekitar tempat wisata,” pungkas Andri. (Hari)
0 Komentar