Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, saat perahu yang ditumpangi Supomo bersama Sugito (38), warga Padukuhan Tenggang, terbalik akibat dihantam ombak besar. Keduanya saat itu tengah mengambil rendet (jaring lobster) di kawasan perairan pantai selatan.
Sugito berhasil menyelamatkan diri setelah berenang menuju tepi pantai, namun Supomo terseret arus dan hilang ditelan ombak.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Marjono, menjelaskan bahwa pencarian telah dilakukan sejak pagi dengan melibatkan tim gabungan dari SAR, Polairud, relawan, dan nelayan setempat. Tim menggunakan satu perahu dan satu jetski untuk melakukan penyisiran dari laut, serta pemantauan dari atas tebing.
“Hingga malam ini hasilnya masih nihil. Kami terus berupaya semaksimal mungkin, namun kondisi cuaca menjadi kendala utama. Hujan deras dan angin kencang membuat proses pencarian cukup sulit,” ujar Marjono.
Ia menambahkan bahwa dua hari sebelumnya pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi kenaikan tinggi gelombang hingga 7,5 kaki, dan telah mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut.
“Pencarian kami fokuskan di sekitar lokasi perahu terbalik. Bila cuaca memungkinkan, area pencarian akan diperluas hingga radius 200 meter,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, Supomo masih belum ditemukan. Tim gabungan akan melanjutkan pencarian pada Jumat (31/10/2025) pagi dengan memperkuat koordinasi antarinstansi terkait.


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 Komentar