Acara tersebut dikemas sebagai bagian dari peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Rabies Sedunia, sekaligus memeriahkan rangkaian Hari Jadi ke-195 Kabupaten Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan, kontes ternak tahun ini mendapatkan dukungan penuh dari Dana Keistimewaan (DAIS) DIY 2025. Menurutnya, kegiatan tidak sekadar kompetisi, melainkan juga sarana edukasi serta pemacu semangat peternak.
“Gunungkidul memiliki potensi luar biasa di sektor peternakan, khususnya sapi Peranakan Ongole (PO), kambing, dan domba. Kontes ini menjadi wadah bagi peternak untuk terus meningkatkan kualitas ternak, baik dari sisi genetik maupun pola pemeliharaan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho. Ia menilai penggunaan DAIS sejalan dengan filosofi memayu hayuning bawono—upaya menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan.
“Melalui ajang ini, kita ingin memastikan regenerasi sapi PO tetap terjaga sehingga Gunungkidul semakin dikenal sebagai sentra ternak unggulan di DIY,” tegasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menjelaskan kontes berlangsung dua hari. Hari pertama menampilkan sapi PO, sementara hari kedua menghadirkan lomba kambing Peranakan Etawa (PE) ras Kaligesing serta domba lokal.
“Sejak 2015 Gunungkidul sudah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi PO. Bahkan pada 2018, sapi PO ditetapkan sebagai produk unggulan daerah dengan sebutan Si Putih Mutiara,” paparnya.
Dalam kategori Sapi PO Ekstrem, juara pertama diraih sapi Putrajaya milik Mardiyanto (Wonosari) dengan bobot 1.090 kilogram. Posisi kedua ditempati sapi Sekargadung milik Ariwibowo (Bantul) dengan berat 925 kilogram, dan tempat ketiga dimenangkan sapi Sapu Rata milik Ibnu Istanto (Playen) seberat 919 kilogram.
Selain lomba, panitia juga melaksanakan vaksinasi rabies dengan menyiapkan 840 dosis untuk anjing dan kucing. Vaksinasi dilakukan di lokasi acara maupun di enam UPT Puskeswan. Pemkab Gunungkidul turut menyerahkan kompensasi Rp1,5 juta hingga Rp3,5 juta kepada lima peternak yang ternaknya mati akibat penyakit menular.
Pengumuman pemenang Gerakan Bersih Kandang (GBK) turut meramaikan acara. Juara I diraih Dukuh Susukan II, Genjahan, Ponjong, disusul Dukuh Sendang, Dadapayu, Semanu sebagai juara II, dan Dukuh Petoyan, Giritirto, Purwosari sebagai juara III.
Kontes ternak ini masih akan berlanjut pada hari ini, Minggu (28/9/2025) dengan menampilkan lomba kambing dan domba.
0 Komentar