Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan bahwa Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September, sesuai Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963. Tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, kurang lebih 1000 petani dan penyuluh hadir sejak pagi hari mengikuti rangkaian kegiatan,” ujar Rismiyadi.
Dalam momentum tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan berbagai agenda, di antaranya Pekan Tani Gunungkidul, lomba cipta menu berbasis pangan lokal, gerakan pangan murah, hingga pelatihan budidaya anggrek.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Hari Tani tidak boleh sebatas seremoni. Ia menekankan pentingnya aksi nyata dalam memperkuat sektor pertanian dan kesejahteraan petani.
“Contoh paling sederhana adalah penggunaan bahan pangan lokal hasil produksi petani Gunungkidul dalam konsumsi kegiatan pemerintahan yang didanai uang negara,” tuturnya.
Tahun ini, Hari Tani Nasional mengusung tema adaptasi petani menghadapi krisis iklim melalui diversifikasi tanaman, pemanfaatan informasi cuaca, serta inovasi teknologi. Melalui tema tersebut, pemerintah berharap ketahanan pangan nasional semakin kuat, sementara petani kecil mendapat dukungan nyata dari berbagai pihak melalui kerja sama lintas sektor.
0 Komentar