Lurah Grogol, Latip Wahyudi, menuturkan pembangunan talud sepanjang 130 meter tersebut merupakan tindak lanjut dari banjir yang sempat melanda kawasan itu pada Februari lalu. Saat itu, sejumlah rumah warga terendam dan sebagian warga terpaksa mengungsi.
“Adanya talud ini diharapkan mampu menahan luapan sungai. Kami ingin kejadian serupa tidak terulang lagi,” ungkap Latip.
Proyek pembangunan dilaksanakan secara swadaya dengan dukungan Pemerintah Kapanewon Paliyan. Warga bersama aparat TNI-Polri telah mulai mengerjakan talud sejak tiga hari lalu dan menargetkan rampung dalam waktu satu minggu.
Menurut Latip, kerja sama lintas elemen ini menunjukkan semangat kebersamaan. “Semua murni gotong royong masyarakat, dibantu bapak-bapak TNI-Polri. Kami berharap hasilnya memberi rasa aman dan nyaman bagi warga bantaran sungai,” tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih juga meninjau kondisi Sungai Prebutan pascabanjir. Ia menginstruksikan agar segera dilakukan normalisasi aliran sungai serta pembangunan talud sebagai solusi jangka panjang.
“Terima kasih kepada warga yang bersama-sama mencari solusi. Dengan talud ini, harapannya tidak ada lagi banjir saat hujan deras,” ujar Endah.
Pemerintah berharap keberadaan talud tidak hanya melindungi lingkungan sekitar, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menjaga keselamatan bersama.
0 Komentar