Upacara yang dimulai tepat pukul 17.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Kapolres Gunungkidul, AKBP Miharni Hanapi, S.I.K., M.M.
Polisi wanita kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan ini merupakan alumni SMA Taruna Nusantara yang melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian Semarang angkatan 38 SETIA dan lulus tahun 2006. Di barisan undangan, tampak pula jajaran Forkopimda Gunungkidul yang mengenakan busana khas Nusantara, perwakilan pelajar, dan organisasi kemasyarakatan, yang semuanya berdiri tegap, menunjukkan rasa hormat tertinggi pada lambang negara.
Bertindak sebagai komandan upacara adalah AKP Subarsana, perwira Polisi putera asli Gunungkidul ini, mengawali kariernya sebagai Bintara pada Saat Brimobda Polda metro jaya alumni watukosek tahun 1996, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas) Polres Gunungkidul.
Momen paling dinanti adalah saat pasukan inti, yang berjumlah 72 orang, memasuki lapangan. Tim Pasukan Penurunan Bendera Pusaka ini terdiri dari pasukan pengerek, pembawa baki, dan pengiring, yang semuanya telah berlatih keras demi tugas mulia ini. Dengan gerakan yang serasi dan presisi, mereka secara perlahan menurunkan bendera pusaka. Seluruh hadirin berdiri, memberi hormat, dan menyaksikan dengan penuh haru saat bendera merah putih kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Usai diturunkan, bendera tersebut dengan hati-hati dilipat dan diserahkan oleh pembawa baki kepada Kapolres Gunungkidul. Dalam sebuah gestur simbolis, Kapolres menerima bendera itu, yang kemudian akan disimpan dengan baik untuk dikibarkan kembali pada peringatan Hari Kemerdekaan yang akan datang.
Dengan berakhirnya upacara ini, seluruh rangkaian peringatan HUT ke-80 RI di Gunungkidul berjalan dengan aman dan lancar, meninggalkan kesan mendalam tentang persatuan dan kebanggaan akan Tanah Air.


0 Komentar