Menurutnya pihaknya telah melakukan kegiatan pertambangan di Desa Sampang berdasarkan ijin yang diterbitkan oleh Menteri Investasi dan Kepala BKPM RI.
" Kami menegaskan bahwa tidak pernah memerintahkan siapapun untuk melakukan kegiatan penambangan di luar wilayah ijin yang telah ditetapkan,apalagi sampai kami menyuap Lurah Kelurahan Sampang, untuk apa? Agar apa? Motif dan tujuannya apa"jelasnya Turisti Hindriyana.
Lebih lanjut Ia juga menyampaikan bahwa mereka telah mengalami kerugian karena perbuatan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, juga telah mendustai status lahan untuk pertambangan.
"sebelum melakukan kegiatan penambangan kami sudah melakukan sosialisasi kepada warga baik itu secara resmi/formal," ungkapnya.
Namun, perusahaan menyatakan bahwa telah terjadi pengerukan Tanah Kas Desa di luar lahan yang mereka sewa, dan mereka telah menegur dan memperingatkan kepada pihak yang bertanggung jawab.
"Kami tidak pernah mendapatkan pembayaran/keuntungan berbentuk uang dari pengambilan material yang berasal dari TKD, dan Kami telah mengalami kerugian karena perbuatan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Dirut PT Pueser Bumi Sejahtera juga menegaskan bahwa perusahaan tersebut hanya melakukan pengeluaran dana untuk kebutuhan yang jelas dan tercatat, seperti kebutuhan sosialisasi tambang, pembebasan lahan, bedah bumi, partisipasi kegiatan masyarakat, dan pembayaran kewajiban yang syah, dengan kejadian ini kami meminta masyarakat dan pihak berwenang ikut mengawasi proses hukum yang berlangsung,
"Kami menegaskan bahwa perusahaan tersebut telah mengantongi ijin untuk mendukung Proyek Strategis Nasional dan tidak membutuhkan kewenangan dari Kepala Kalurahan untuk melakukan kegiatan penambangan,"tegasnya Dirut PT Pueser Bumi sejahtera.
Redaksi
0 Komentar