Kesenian Srandul Tri Manunggal Mulai Di Respon Oleh Masyarakat Luas


Kesenian Srandul untuk saat ini bisa dihitung dengan jari bahkan bisa dihitung kesenian srandul mana yang masih aktif di masyarakat. Di Gunungkidul untuk saat ini kesenian seperti Srandul mulai jarang ada pementasannya, bahkan kesenian Srandul tidak ada di pagelaran besar yang di adakan oleh pemerintah, meskipun ada kesenian srandul hanya adaptasi bukan langsung dari seniman srandul yang hidup di pedesaan.

Srandul Tri Manunggal bagi kami bukan sebuah grup kesenian yang menghibur masyarakat saja. Akan tetapi bagi kami grup Srandul Tri Manunggal ini kesenian yang mempunyai spirit melawan arus tren kesenian yang ada di masyarakat. Bukan hanya melawan arus saja, Srandul Tri Manunggal masik aktif meskipun beranggotakan para orang tua yang lanjut usia.

 Meskipun usai tidak muda lagi para pemain Srandul solid berkarya di tengah masyarakat, bahkan setiap hari sibuk berlatih untuk proses karya srandul dan mempelajari lakon-lakon baru untuk dipentaskan kedepannya ketika ada event nikahan, atau hajatan yang di adakan di masyarakat.

Keunikan Srandul Tri Manunggal ia dari para pemainnya, sebagaimana tri manunggal terdiri dari tiga wilayah kalurahan seperti: Girikarto, Girimulya dan Giriwungu. Ketiga kalurahan ini, domisili para pemain srandul. Adanya perbedaan domisi pemain ini dijadikan lah grup seni Srandul dengan nama Tri Manunggal.

Tri Manunggal bagi orang biasa tidak ada menariknya, tapi bagi kami bahwa makna Tri Manunggal ini mempunyai makna besar sekali atas kerja gotong royong budaya. Selama ini masyarakat sering berkelompok dan bersaing antara batas wilayah tertentu. Akan tetapi berbeda dengan grup kesenian Tri Manunggal ini, dimana mereka bisa menyatukan batasan daerah dengan kegiatan kebudayaan.

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar