Kenduri Tradisi Selikuran Masih Selalu Terjaga Hingga Kini

GUNUNGKIDUL (Wartahandayani.com)_ Bulan puasa sudah memasuki di hari yang ke 21,sebagian warga masyarakat yang masih menjaga adat dan tradisi masih melaksanakan kenduri selikuran orang jawa mengatakan atau dalam bahasa lain Malam Lailatul Qadar.Minggu 02/05/2021

Salah satunya yang di lakukan warga masyarakat Padukuhan Pakel Jeruk,Kalurahan Piyaman,Kapanewon Wonosari.Warga masyarakat berkumpul dan berdoa bersama bentuk wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan YME selama ini


Selikuran adalah salah satu tradisi orang jawa khususnya di laksanakan pada hari 21 bulan puasa atau dengan sebutan malam Lailatul Qadar dan lebih di khususkan 10 hari terahir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadar

Sordi selaku sesepuh yang memimpin doa bersama acara Selikuran menjelaskan bahwa adat tradisi seperti yang di sebutkan memang masih selalu di lakukan di saat harinya tiba yakni di bulan puasa di hari yang ke 21 

"Masyarakat jawa menyebutnya selikuran dan biasa di adakan acara kenduri bersama-sama ,adapun makna kenduri tersebut terdapat banyak nilai positif yang bisa kita ambil hikmahnya salah satunya Silaturohmi dan Bersedekah" Ujarnya


Setelah acar kenduri selesai yang mana tadi warga masyarakat membawa makanan dari rumah masing-masing lalu di kumpulkan jadi satu,setelah doa selesai dibagikan ke warga yang hadir untuk berbuka puasa

"Selikuran adalah tradisi budaya yang harus tetap di lestarikan ,yang mana tradisi budaya dan agama mempunyai sejarah kental penuh dengan makna" Tutupnya

Haris

Posting Komentar

0 Komentar