Menelisik Hasil Panen Semangka dan Melon Petani Klayar

 

NGLIPAR (Wartahandayani.com)_Berinvestasi sektor pertanian di Bumi Handayani masih sangat menjanjikan, tidak hanya diminati investor besar, maupun menengah, investor kecil dari luar Gunungkidul pun banyak yang berdatangan menjalankan usaha bisnisnya. Seperti halnya Mustafa (45), ia jauh jauh dari Kulon Progo mengembangkan usaha Melon dan Semangka serta Cabai di dusun Klayar. 

Pola usaha yang dijalankan adalah kemitraan dengan petani Klayar khususnya poktan Ngudi Makmur, dimana para petani didampingi oleh Mustofa dalam budidaya Melon atau Semangka dari penyediaan pembibitan, penanaman, sampai dengan panen dan pemasaran hasil. Dirinya sudah beberapa tahun di musim kemarau sehabis musim tanam padi menjalankan bisnis melon dan semangka bersama petani Klayar.

"Saya menekuni usaha ini dan hasilnya cukup menjanjikan," kata Mustofa.

Tejo (43) Dukuh Klayar menjelaskan bahwa poktan Ngudi Makmur Klayar baru saja panen melon dan semangka seluas 2 ha yang diusahakan petani Klayar bekerjasama pendamping praktisi perseorangan pak Mustafa. Hasil yang didapat sebanyak 80 ton melon, jika dihargai Rp 6.000,- saja per kilogram dihasilkan paling tidak Rp. 480 juta dengan pemasaran yang sudah terjamin sehingga bisa laku semua. Disamping itu ada juga yang menanam semangka Inul seluas 2000 m2 menghasilkan 4 ton dengan harga Rp 5.000,- per kilogram sehingga dihasilkan Rp 20 juta.

"Selain semangka dan melon juga mulai diminati para petani yaitu menanam bawang merah secara swadaya, saat ini petani masih tanam bawang merah lewat biji untuk persediaan bibit di musim yang akan datang," kata Tejo.



Kelebihan lahan di Klayar adalah tersedianya sumber air sungai Oya yang tidak kering sepanjang tahun, serta tanahnya yang tiris tidak njombok/tergenang sehingga kalau ditanami melon tidak memerlukan lanjaran alias langsung sistem menjalar diatas tanah, tidak takut rusak menjadi busuk. Setiap satu batang melon di buahkan 5 butir buah melon. Demikian pak Mus menambahkan. Bahkan dirinya berani menjamin kurang dari 5 tahun petani Klayar pembudidaya melon akan kaya atau sejahtera.

Terpisah Kepala DPP Bambang Wisnu Broto mengapresiasi hasil yang didapat para petani sehingga bisa meningkatkan perekonomiannya. Untuk lebih menjaga ketersediaan air dalam budidaya pertanian di tiga musim setiap tahunnya serta memperluas skala usaha , DPP menyiapkan irigasi perpompaan di tahun 2021. Harapanya para petani poktan Ngudi Makmur bisa menanam padi seluas 15 hektar selama 2 musim dan pada musim tanam ketiga bisa menanam komoditas lain yang bernilai ekonomi seperti melon, semangka, bawang merah, atau cabai dengan luasan 15 ha. 

"Harapannya dengan adanya saluran irigasi petani kian sejahtera," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar