Bubuh-bubuh Pantai Kesirat Agar Terhindar Dari Covid 19 Serta Diberi Kesehatan Untuk Warga Kabupaten Gunungkidul

PANGGANG (Wartahandayani.com)_masyarakat Padukuhan Karang,Desa Girikarto,Kecamatan Panggang memiliki tradisi upacara bubuh-bubuh atau tolak bala.Selasa pahing (21/04/2020) acara dilaksanakan di Pantai Kesirat Gitikarto.Acara tahun ini dengan adanya Covid 19 memang banyak sekali perubahan dimulai dari warga yang datang dibatasi serta prosesi upacara ritual dilakukan secara sederhana

Ritual tahuan yang selalu dilakukan selepas warga masyarakat Desa Gitikarto khudusnya usai panen hasil pertaniannya,dan diadakan tepat dibulan 9 hitungan jawa (mongso kesonggo).Upacara tersebut disamping sudah menjadi adat tradisi tahunan masyarakat sekitar juga dilakukan acara memanjatkan doa bersama warga yang datang memohon ampun serta meminta agar wabah yang saat ini sedah menyebar luas yakni Covid 19 cepat pergi jauh tidak ada di negara Indonesia tercinta khususnya di Kecamatan Panggang


Acara dimulai pukul 11:00 wib diawalai dilokasi pertama diatas batukarang goa yang ada burung waletnya yang konon tempat tersebut dari dulu dipakai para leluhur untuk sebentar memanjatkan doa sambil membakar dupa guna sarana berdoa kepada Tuhan YME agar warga masyarakat Desa Girikarto terhindar dari marabahaya dan bentuk rasa syukur atas panen yang dihasikan warga sekitar

Acara kedua dilanjutkan menuju Goa Kesirat yang kono tempat tersebut dulunya dipakai bersemedi salah satu tokoh yang masih dekat dengan cerita petilasan Braeijaya,tempat tersebut juga salahsatu lokasi dimana muncul nama lokasi Pantai Kesirat,setelah beberapa saat berada didalam goa dilanjutkan lokasi ke tiga yaitu inti acara yakni larung sesaji berupa ubo rampe syarat yang dihasilkan dari hasil bumi


Acara larung sesaji dipimpin oleh Sesepuh keraton Yogyakarta Raden Mas Hestriasning didampingi juru kunci Goa Kesirat Mbah Kis ,dengan dilarungnya sesaji tersebut banyak harapan mulai dari agar diberikannya hasil laut yang melimpah,hasil panen yang melimpah,juga permintaan khusus semoga disudahinya merebaknya wabah virus Covid 19 yang saat ini menjadi senjata yang menakutkan bagi warga masyarakat se Indonesia khususnya warga Desa Girikarto

"Acara kali ini memang jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,seperti saat ini kami hanya bebetapa warga saja yang berada dilokasi ini karena kami juga sedang mengikuti anjuran pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak massa,namun acara kali ini berlangsung lancar walaupun hanya beberapa warga yang hadir dan mengikuti acara ini.Tidak apa-apa acara kali ini dibikin sederhana yang penting niat kita untuk tidak meninggalkan adat tradisi para leluhur yang mana disetiap tahunya selalu diadakan setelah panen" terang pria yang akrab disapa Romo Aning

Diacara kali ini memang jauh berbeda tapi ada permintaan khusus melalui doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan YME agar terbebas dari Covid 19 agar warga masyarakat bisa kembali normal dalam kegiatannya sehari-hari mulai dari bekerja dan roda perekonomian tetap jalan"ungkapnya

(Neli)

Silahkan Hub telp/WA :081336432312 untuk berlangganan berita

Posting Komentar

0 Komentar