Tradisi Bersih-bersih Situs Gendong Karang Dalam Rangka Melestarikan Budaya

GIRISUBO (Wartahandayani.com)_Dalam rangka melestarikan budaya.Kamis pagi 16/01/2020 warga Padukuhan Nggngsalan,Desa Nglindur,Kecamatan Girisubo berkumpul dilokasi Situs Gendong Karang,bersama-sama melakukan bersih-bersih lokasi yang bertujuan agar tetap terjaga dan selalu dilestarikan

Acara yang dihadiri banyak tokoh-tokoh masyarakat setempat mulai dari Kepala Desa Nglindur..beserta perangkat ,Sesepuh Keraton Ngayojokarto RM Kukuh Hertriasning, RPKY dan warga sekitar



Banyak cerita rakyat tersebar diberbagai wilayah khususnya Gunungkidul merupakan tempat pelarian orang-orang Kerajaan Majapahit,Hal tersebut berdasarkan cerita rakyat ,legenda,dan peninggalan masa lampau berupa petilasan

Nama tokoh Brawijaya v dalam cerita rakyat atau sejarah selalu dikaitkan dengan keberadaan peninggalan berupa petilasan .Ia diyakini sebagai raja terahir Majapahit atas dasar naskah-naskah,sehingga muncullah keyakinan bahwa sebagian besar pelarian keturunannya sebagian besar ke Gunungkidul

Seperti Situs Gendong Karang yang tidak bisa lepas dari kisah Bondan Surati yang sudah menjadi bagian dari orang-orang Majapahit yang pergi ke Gunungkidul saat pecah perang Majapahit melawan Demak pada bad ke 15 .Wilayah Gunungkidul dinggap aman oleh orang-orang Majapahit untuk bersembunyi menyelamatkan diri dari kejaran musuh karena masih nerupa hutan belantara , Putra Mahkota Bondan Surati sendiri merupakan putra Raja Majapahit putra yang ke -26

Kisah Bondan Surati bersama saudar-saudaranya,yakni Wonokusumo dan Wanabaya,ada juga Raden Joko Guntur setelah datang mereka lalu menghuni beberapa lokasi di Gunungkidul,semua kisah dan cerita ini memgutip sumber kepustakaan

"Cerita turun temurun yang diingatnya setelah orang-orang Majapahit datang dari timur menuju ke arah bagian selatan dan barat dirinya tidak ingat secara keseluruhan ,namun ada beberapa diantaranya yang dianggap cukup dikenal,meskipun apa yang saya ceritakan tidak runtut,cerita ini diwarisi para pendahulunya yang tau keberadaan situs Gendong Karang yang masih erat dengan kisah Bondan Surati" kata Marno sesepuh juga juru kunci Gendong Karang disela-sela acara

Cerita situs ini tidak bisa lepas dari kisah Bondan Surati ,Wonokusumo,Noto Kusumo,Ki Ageng Giring,adapun yang berada di daerah barat hingga Kulonprogo ada nama Mangir"imbuhnya

Situs Gendong Karang terdapat di sebuah bangunan kecil yang sekelilingnya dipagar bambu,didalamnya terdapat nisan menurut keyakinan para pendahulu yang mewariskan cerita ke anak cucu,bahwa diyakini nisan itu merupakan petilasan situs Gendong Karang "terang Marno


Marno hanya mengutarakan fakta bahwa yang terjadi saat ini ramainya pengunjung Situs Gendong Karang terjadi pada malam jumat kliwon dan selasa kliwon" kata dia

Saat ini jumlah pengunjung sudah mulai berkurang "ungkapnya.Saya sebagai penjaga hanya berupaya merawat dan membersihkan .untuk para pengunjung kebanyakan justru berasal dari seputaran Yogyakarta bahkan dari luar DIY ,harapan saya semoga untuk para penerus atau warga masyarakat Gunungkidul mau menjaga dan melestarikannya ,karen hanya menjaga tempat-tempat seperti ini rasa terimakasih kita kepada leluhur untuk selalu mengenang perjuangan-berjuangan para leluhur" ujarnya

Disinggung diwaktu bersamaan mengenai pencalonannya maju dalam Pemilukada 23 September 2020 .RM Kukuh Hertriasning tidak banyak bicara ,karena kedatangannya ke lokasi berkat undangan untuk ikut berdoa bersama dalam rangka melestarikan budaya ,peninggalan para leluhur

"Saya datang kelokasi ini saya merasa senang karena warga masyarakat setempat masih menjaga dan melestarikan budaya,menginggat budaya adalah landasan penting dalam kehidupan bermasyarakat ,karena negara kita tercinta kaya akan dengan adat,tradisi dan budaya" kata pria yang sering dipanggil Gusti Aning

Mensikapi untuk pemilihan Bupati dan wakil bupati saya berharap semuanya akan berjalan lancar,bahkan say sendiri juga sudah siap maju dalam Pemilukada 23 September 2020 mendatang ,dan saya tegaskan lagi saya disini murni memenuhi undangan saja"pungkasnya (neli)

Posting Komentar

0 Komentar