Sedekah Laut Pantai Baron Sebagai Wujud Syukur Masyarakat

TANJUNGSARI (WH) - Kamis siang (03/10/2019) Ribuan pasang mata tetuju ke acara Ritual Sedekah Laut Pantai Baron,acara yang diadakan di Pendopo Agung pantai Baron Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari lanjut diarak menuju kepantai yang nantinya akan dilarung ketengah laut lepas,tradisi yang ada sejak dari dahulu nenek moyang ini sudah selayaknya untuk tetap dilestarikan,seperti halnya yang dilakukan Nelayan Pantai Baron kali ini (Labuhan Nelayan) .Acara ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur nelayan atas rizki yang diberikan Allah SWT yang begitu berlimpah sekaligus melestarika. Adat Tradisi dan Budaya,upacara tahunan ini secara rutin dilaksanaakan tiap tahun.

Turut hadir dalam acara labuhan tahun ini perwakilan Bupati Gunungkidul, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi DIY ,Dinas perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul ,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul ,Turut hadir katua PBVSI Mayor Sunaryanto, Kapolsek Tanjungsari, Camat Tanjungsari beserta rombongan ,Kepala Desa Kemadang beserta Rombongan,Pokdarwis pantai Baron,dan tokoh masyarakat.

Menurut Hj Badingah selaku Bupati Gunungkidul melalui perwakilannya menyampaikan bahwa bentuk upacara adat sedekah laut nelayan pantai baron ini perlu sangat dilestarikan dan pemerintah Gunungkidul akan selalu mendukung setiap kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat dan kebudayaan harapan kedepanya kegiatan tersebut dapat menjadi nilai tambah obyek wisata pantai dan natinya dapat berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat kawasan pesisir pantai.


Upacara sedekah laut didahului dengan prosesi kenduri yang dipimpin oleh ketua adat dan diikuti berbagai kelompok nelayan serta masyarakat untuk memohon kepada Tuhan YME agar tangkapan ikan pada musim panen ikan melimpah dan para nelayan diberi keselamatan.

Selanjutnya Ubo rampe diarak kepinggir pantai untuk selanjutnya dilabuh (dilarung) beberapa keperluan jenis sesaji dari mulai Kepala Kambing,aneka jenis buah ,jajan pasar hingga bentuk panganan dan lauk pauk sampai sejumlah peralatan dan aksesoris kaum perempuan seperti kain,jarit ,selendang dan sanggul semua jenis sesaji dikemas dalam sebuah yang berbentuk rumah joglo kecil yang dihiasi janur atau aksesoris lainya.

Prosesi pelarungan berbagai macam sesaji ketengah laut lepas diiringi arak-arakan perahu nelayan dengan berbagai hiasan warna-warni yang mengangkut peserta prosesi yang berpakaian adat tradisional jawa dan beberapa tokoh masyarakat maupun tamu undangan,selain nilai sakralnya yang dianut sebenarnya sedekah laut juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan ,mereka berharap tidak pupus ditelan zaman.

Acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan para wisatawan yang hadir di acara tersebut yakni diramikanya berbagai kesenian-kesenian lokal mulai dari Jhatilan,Reog,pentas seni lainya yang diadakan sampai sore hari.(Titik)

Posting Komentar

0 Komentar