Kabupaten Gunungkidul memasuki usia ke-188

WONOSARI,(WH) - Kabupaten Gunungkidul memasuki usia ke-188 pada tahun 2019. Gunungkidul lahir pada tanggal 27 Mei 1831. Peringatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke-188 tahun 2019 kali ini bertema “SEMPULUR: Tumangkar, Ngrembaka, Lestari”. Tema tersebut memiliki makna Seluruh karya besar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk kesejahteraan masyarakat hasilnya dapat dinikmati dan tetap lestari (terus tumangkar, ngerembaka dan lestari) 
Sedangkan makna logo menitik beratkan pada semangat optimisme terhadap kondisi wilayah dan harapan untuk masa depan.
Warna merah sebagai simbolisasi karakter warna tanah Gunungkidul yang kita pijaki, kita tinggali, kita olah dan kita kembangkan dengan semangat juang pantang menyerah.
Warna kuning sebagai simbolisasi warna madu. Dimana filosofi madu yang dihasilkan lebih dapat bermanfaat untuk banyak hal, begitupun harapan untuk Gunungkidul di masa depan.
Dari dua warna tersebut, terinspirasi dari filosofi pembangunan. Podang Ngisepsari milik Kabupaten Gunungkidul yang telah dimasyarakatkan melalui umbul-umbul Podang Ngisepsari
Podang : Segenap lapisan masyarakat
Ngisep : Usaha untuk memiliki dengan mengambil manfaat segenap potensi yang ada dengan tidak merusak lingkungan.
Sari : Madu bunga yang dimiliki merupakan potensi baik flora, fauna maupun alam
Dibawah tulisan 188 gk terdapat tulisan Sempulur yang merupakan wujud karakter masyarakat yang humanis, kental dengan kearifan lokal, nilai kegotongroyongan, ramah, mudah berbaur, memiliki rasa toleransi yang tinggi satu sama lain dan berbudaya. Inilah wujud langkah nyata yang sedang berlangsung di masyarakat kita dan harapan kedepan akan tetap lestari.(Red)

Posting Komentar

0 Komentar