Girisubo 18th Wujudkan Pariwisata Berbudaya


GIRISUBO,(WH) - Girisubo (19/03), Pada tanggal 19 Maret delapan belas tahun yang lalu Kecamatan Girisubo dengan semangat memisahkan diri dari Kecamatan Rongkop. Tak terasa kini Kecamatan Girisubo sudah masuk ke usia yang kedelapan belas tahun.

Panitia Hari Jadi Kecanatan Girisubo pada tahun ini mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya Senam dan Jalan sehat yang diadakan 15 Maret 2019, Festival Ketoprak antar desa se Kecamatan Girisubo 15-16 Maret 2019, Pengajian Umum 18 Maret 2019, dan ditutup kirab dan upacara serta gelar potensi UMKM 19 Maret 2019

Pengajian Umum yang diadakan Kamis (18/03) digelar di Pendopo Kecamatan Girisubo dengan pengisi Kh. Zamari ustadz kondang Gunungkidul. Dalam kesempatan tersebut, Kh. Zamari berpesan kepada ratusan jamaah yang hadir untuk selalu berprasangka baik (Khuznudon).


H Zamari berpesan kepada para jamaah agar senantiasa berkhuznudon kepada umat dan saling menumbuhkan rasa kasih sayang dengan niat beribadah.

Beliau  menambahkan bahwa Agama Islam memerintahkan kepada manusia untuk mulia di dunia dan di akhirat. “Hidup kui kanggo ibadah, momentum hari jadi digunakan untuk beribadah.Paseduluran dilandasi dengan akhlak muliakhuznudon (baik sangka). Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah menjauhi segala larangannya,” ujar Kh. Zamari dihadapan ratusan jamaah dan Forkominca Girisubo.

Sementara kegiatan kirab dan upacara yang diadakan pagi tadi (Selasa, 19/03) diikuti oleh ratusan warga desa se Kecamatan Girisubo. Dengan mengambil rute kirab dari Puskesmas Girisubo menuju ke Kecamatan Girisubo. Setelah kirab diadakan upacara Hari Jadi Kecamatan Girisubo ke 18 tahun.

Camat Kecamatan Girisubo Agus Riyanto mengatakan saat di pengajian umum Kamis (18/09) menyampaikan sejarah mengapa Kecamatan Girisubo berpisah dengan Kecamatan Rongkop.

Saat itu sebelum tahun 2000, saat Girisubo masih bergabung dengan Kecamatan Rongko timbul keinginan masyarakat dalam pelayanan dasar yang lebih dekat dan menyeluruh. Pelayanan dasar tersebut lanjut Agus salah satunya adalah Kesehatan dan pendidikan. “Kecamatan Girisubo yang lahir pada tanggal 19 Maret tahun 2001, sebelum tahun itu warga harus ke Kecamatan Rongkop dalam hal pelayanan yang jaraknya cukup jauh,” imbuhnya.

Pengajian akbar yang dihadiri oleh ratusan jamaah dari wilayah Girisubo tersebut dikawal pengamanan dari personil KOKAM, Banser, dan Polsek Girisubo serta Koramil Kecamatan Rongkop. (Hari/Amad)

Posting Komentar

0 Komentar