Kembangkan Ekowisata, Sejahterakan Masyarakatnya

PATUK, (WH) – Nglanggeran merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba memiliki luas 48 ha. Sedangkan wilayah Desa Nglanggeran memiliki luas 762,0990 ha dengan tata guna lahan sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, ladang dan pekarangan. Pola pemilikan tanah tersebut didominasi oleh tanah khas desa.
Bentang alam yang eksotis dan kearifan lokal masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Panoramanya yang cantik, dengan bongkahan batu dan tebing yang tinggi yang menciptakan pemandangan yang cantik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Gunung api purba ini juga memiliki potensi biologis dan ekologis yang masih terpendam didalamnya, berbagai jenis tumbuhan dan hewan, sehingga batu batu yang nampak dicampur dengan kerimbunan pepohonan. Salah satu pepohonan yang ada di Gunung Api Purba ini adalah ternas, dimana ternas tersebut merepukan pohon yang diyakini masyarakat bahwa mampu mengobati segala jenis penyakit, bentuk tanaman ini adalah menjalar, untuk bisa digunakan sebagai obat berbagai penyakit maka yang mengambil getah pohon ternas ini harus juru kunci. Selain pepohonan di sana juga terdapat hutan rakyat dimana banyak tanaman yang tumbuh ditanam oleh pemilik hutan rakyat seperti jenis pohon mangga, durian, jati, sengon, akasia, mahoni dan sebagainya. Hutan ini dimanfaatkan oleh masyarakat apabila sudah waktunya untuk dipanen kemudian mereka panen dan ditanam lagi pohon yang baru. Selain itu ada juga fauna yang unik di Gunung Api Purba ini yaitu kera ekor panjang yang banyak jumlahnya sehingga dapat dijadikan sebagai daya tarik ekowisata dan dapat memberikan pengetahuan bagi wisatawan mengenai fauna yang dapat hidup di kawasan Gunung api purba.
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta memstimulasi sektor-sektor produktif lainya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri ( Nyoman, 2008 : 32).
Ekowisata Gunung Api Purba memliki potensi yang cukup besar. Karena dinilai sebagai bentang alam yang indah dan eksotis, maka banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan Gunung Api Purba ini sebagai tempat wisata, dimana para wisatawan bisa melakukan pendakian yang menyenangkan dikarenakan tidak hanya sekedar berjalan namun pendakian juga disajikan keragaman fauna dan flora tentunya bentang alam yang indah.
Berikut data wisatawan yang mengunjungi Gunung Api Purba :


Aktifitas perkembangan wisata di Nglanggeran ini dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat dari rata – rata kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun. Ditinjau dari tingkat pendidikan, pengetahuan, serta keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan dan memajukan wisata Nglanggeran ini telah mencukupi dan dapat dikatakan cukup siap untuk menghadapi berbagai potensi dan dampak yang akan muncul. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dengan adanya wisata Nglanggeran ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakatnya, selain itu juga penghasilan masyarakat yang meningkat, dan pendapatan pemerintah yang meningkat melalui retribusi wisata. Dengan adanya hal tersebut terbukti bahwa pengembangan desa wisata Nglanggeran ini membawa dampak positif pada perkembangan ekonomi di daerah masyarakat Desa Nglanggeran.
Dapat disimpulkan bahwa masih banyak potensi yang harus digali seperti keunikan fauna dan flora, melakukan pembangunan yang memadai wisatawan mengolah kembali Gunung Api Purba Nglaggeran, karena jika diolah maka akan banyak pemanfaatan dan keuntungan yang didapatkan bagi pemerintah dan masyarakat sendiri, jelas terlihat bahwa wisatawan sudah mulai banyak yang menyukai kawasan ini apalagi jika diolah dengan baik tanpa merusak maka daya tarik wisatawan tidak hanya lokal namun mancanegara akan banyak berkunjung, selain itu kesejahteraan masyarakat akan tercukupi. Kekreatifan yang lebih akan membuat nilai tambah ketertarikan masyarakat.(Mutia)

Oleh : Chatrien Mutia Andesyana, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana
e-mail : chatrienmutia@gmail.com

Posting Komentar

0 Komentar