Saka merupakan putra dari pasangan Bapak Purmadi Dwi Anggoro dan Ibu Ganesworo, warga Padukuhan Giri Sekar, Kapanewon Panggang. Dalam ajang tersebut, Saka tampil memukau dengan membawakan lakon “Aji Notontoko”. Meski masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar dan belum lancar membaca, semangatnya untuk belajar menjadi dalang patut diacungi jempol.
Ketua sekaligus pemilik Sanggar Seni Mayangkoro, Priyo HS, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian Saka. Sanggar yang ia kelola merupakan binaan Kementerian Sosial (Kemensos) sejak tahun 2022, dan terus berupaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tradisi, khususnya pedalangan.
“Saka ini luar biasa. Meski masih kecil dan baru belajar, tapi semangat dan kemauannya untuk menekuni dunia pedalangan sangat tinggi. Kami di Sanggar Mayangkoro berkomitmen untuk terus membina anak-anak agar seni wayang tetap lestari di tengah perkembangan zaman,” ujar Priyo HS.
Sementara itu, Panewu Panggang, Sustiwiningsih, turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih warganya.
“Kami sangat bangga atas pencapaian Saka. Semoga keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak seusianya untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, khususnya seni pedalangan,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Kebudayaan Kapanewon Panggang, Andi Trilaksana, juga menyampaikan apresiasi dan harapannya.
“Selamat dan sukses untuk Ananda Saka atas prestasi yang membanggakan sebagai Juara II Festival Pedalangan Kategori Anak Tingkat Kabupaten Gunungkidul. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi anak-anak yang lain dan generasi muda untuk terus mencintai, mengembangkan, dan melestarikan seni pedalangan sebagai warisan luhur budaya bangsa,” tutur Andi Trilaksana.
Festival Pedalangan Anak dan Remaja Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025 ini diikuti oleh peserta dari 18 kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus menjaga keberlanjutan seni pewayangan di kalangan anak-anak dan remaja.
Prestasi Saka menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi tidak lekang oleh zaman, dan semangat generasi muda Gunungkidul terus menyala dalam melestarikan warisan budaya bangsa.


0 Komentar