Patroli tersebut digelar untuk menjaga kondusivitas wilayah sekaligus mengantisipasi potensi gangguan keamanan pasca beredarnya isu-isu provokatif di media sosial.
Kapten Inf Ari Muhanto, Danramil 10/Semanu sekaligus Komandan SST pengamanan wilayah, menjelaskan patroli gabungan ini difokuskan pada lima titik objek vital.
“Kami menempatkan pasukan di perempatan Amigo, jalur masuk ke Kejaksaan Negeri, Lapas dewasa, Lapas anak dan perempuan, serta Pos Perempatan Proliman Baleharjo. Total ada dua SSK yang dikerahkan, dengan satu SST berkekuatan 30 personel khusus menjaga di sekitar Mapolres,” terangnya.
Selain penjagaan statis, personel gabungan juga melakukan pemantauan ke pos-pos pengamanan. Hal ini untuk mengantisipasi pergerakan massa yang mungkin masuk dari luar wilayah Gunungkidul.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul AKBP Miharni Hanapi menegaskan kegiatan ini adalah upaya bersama menjaga ketertiban.
“Malam ini kita melaksanakan patroli skala besar dengan total sekitar 70 personel Polres ditambah kekuatan dari TNI, Satpol PP, dan ormas. Tujuannya jelas, menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan memastikan Gunungkidul tetap dalam keadaan damai,” ungkapnya.
Miharni juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi palsu yang beredar di media sosial. Ia menegaskan pihak kepolisian memiliki tim patroli siber untuk menyaring konten hoaks.
“Masyarakat harus cerdas bermedia sosial. Jangan asal menyebarkan video atau postingan yang belum jelas kebenarannya. Bila ragu, bisa langsung mengonfirmasi kepada kami, baik kepolisian, TNI, maupun Satpol PP,” tambahnya.
Patroli gabungan ini juga menjadi simbol soliditas antarinstansi di Gunungkidul. Dengan menyatukan kekuatan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan situasi kamtibmas tetap kondusif meskipun muncul isu-isu provokatif.
"Gunungkidul adalah rumah kita bersama, maka tanggung jawab menjaga keamanan dan ketenteraman juga menjadi kewajiban kita semua,” tutup Kapten Ari.
0 Komentar