Pembawa acara penganugrahaan aksi bela negara award MC dedi cobuzer. Dihadiri oleh petinggi di lingkungan kementrian pertahanan dan tamu undangan. Karya Y.Tri joko purnomo mengusung karya seni untuk anak negeri, kategori perorangan lingkup masyarakat .
Seniman asli gunungkidul selain sebagai pelukis juga menekuni dalam bidang sinematografi. Berbagai prestasi karya film pendek sudah sering diraihnya, kiprah kesenimannya selalu inovasi dan kreatif. Seniman alumni seni rupa universitas sarjanawiyata Tamansiswa yogyakarta ini memulai karirnya saat mendirikan sanggar seni di yogyakarta yaitu sanggar suwung pada tahun 1994 ,anggota sanggar 60 % akademik 40% dari msayarakat umum, dropout sekolah, gengster, psk hingga anak difable.
Joonk memberikan wadah ruang positif dengan membina penyaluran bakat dalam bidang seni. Kemudian hijrah ke kota bandung jawa barat selain bekerja swasta berkiprah dalam pembuatan film pendek dari kampung ,semua ia lakukan sendiri baik penyutradaraan, kameramen hingga editing. Hasil dari film dari kampung ke kampung tersebut diputar dengan layar tancap sebagai hiburan dari masyarakat untuk masyarakat.
Kerja nyata tanpa pamrih ia lakukan dengan biaya, sendiri, baik tenaga hingga hasil akhir. Adapun film pendek yang sudah dibuat nya ada 5 kampung di kota bandung jawabarat .tujuannya untuk memberikan wadah, penyaluran bakat, mempererat tali silaturahmi antar warga, terciptanya kesatuan dan persatuan , saling menghargai dan menjaga kerukunan. Selain itu menjadi dokumen bersejarah bagi kampung yang telah dibuatnya dengan film tontonan menjadi tuntunan. Dengan mengangkat cerita kearifan lokal.
Kreatifitas tidak berhenti sampai disitu, seniman gunungkidul ini akhirnya kembali ke kampungnya untuk wewujudkan mimpi yang lebih besar tujuannya ingin memberikan kontribusi untuk desanya. Niat itu ia lakukan tahap demi tahap dengan membangun sanggar seni dan galeri tepatnya di desa karangrejek, wonosari Gunungkidul.
Proses demi proses ia lakukan sendiri dengan modal sendiri hingga mimpi itu menjadi kenyataan. Sanggar seni dan galeri yang diberi nama 'wetan ndalan' diresmikan oleh bupati gunungkidul pada tanggal 21 juli 2024 yang dihadiri oleh kepala dinas kebudayaan, angota dewan,kerabat keraton , maestro pelukis indonesia bpk nasirun, komunitas perupa gunungkidul dan masyarakat sekitar.
Sanggar seni dan galeri wetan ndalan menjadi salah satu kantong budaya yang kini menjadi wahana edukasi dan rekreasi dibuka untuk umum. Sanggar seni sebagai sarana belajar melukis, seni peran. galeri sebagai tempat memajang hasil karya dan benda benda kuno yang disertai dengan narasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan akan benda sejarah masa lampau menjadi museum mini.
Proses kreatif yang berkelanjutan tersebut adalah bagian dari implementasi aksi bela negara.Tekat tanpa pamrih bermanfaat untuk masyarakat.
Pada tgl 24 desember bertempat di wetan ndalan, tri joko purnomo mengadakan syukuran silaturahmi yang dihadiri oleh Bupati Gunungkidul terpilih Ibu Endah dan musisi indonesia Sawung Jabo, doni suwung, sri krisnna (ncik) , sanggar suwung dan warga sekitar.
Bupati gunungkidul menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang telah dicapai , melalui sanggar dan galeri wetan ndalan membawa nama baik Gunungkidul di tingkat nasional. Kedepan bisa ditingkatkan dan dikembangkan lebih baik dalam segala aspek, agar lebih tertata dan menjadi salah satu aset gunungkidul dibida ng karya seni. Keberadaan sanggar seni dan galeri wetan ndalan bisa menjadi ajang silaturahmi berkarya positif antar seniman dan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat umum tuturnya. Acara yang cukup sederhana penuh kehangatan dan keakraban dengan suguhan musik keroncong lokal kemudian spontanitas
Redaksi
0 Komentar