Tak Punya HP, Siswa Ini Iuran 10 ribu untuk Nebeng Belajar

Sejak berusia 12 tahun, Muhammad Agung Wahyudi tinggal bersama kakek dan neneknya di Pringombo III, Pringombo, Rongkop. Empat tahun lalu, ayah dari remaja kelas X SMAN 1 Rongkop ini meninggal. Tak lama sejak itu, sang ibu menikah lagi. Ia yang memiliki dua adik memilih untuk tetap tinggal bersama nenek dan kakeknya.

Tetap bertahan di rumah sederhana simbah, membuat Agung hidup cukup minim. Di era pandemi seperti sekarang ia terpaksa harus meminjam smartphone teman untuk sekedar mengikuti pelajaran daring. Ia lantas memberi uang temannya Rp. 10 ribu kepada teman yang ia pinjami hpnya sebagai ganti kuota.

Maklum, berbeda dengan remaja pada umumnya, ia tak memiliki hp. Sehingga di masa Penliaian Tengah Semester seperti sekarang ia diberi fasilitas khusus oleh sekolah.

Ia dipinjami laptop dan dikerjakan di sekolah. Tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya kesini selama PTS karena satu hp satu laptop hanya bisa digunakan mengerjakan satu anak," ucap Agung, Selasa (22/9).

Keterbatasan ini yang membuat Agung tetap survive. Remaja yang bercita-cita menjadi dokter ini tak patah semangat. Ia bersikukuh untuk tetap belajar meskipun pandemi ini menuntutnya belajar jarak jauh.

"Teman saya semua punya hp untungnya boleh dipinjami," jelas dia.

Kepala SMAN I Rongkop, Sariyah saat dikonfirmasi mengatakan hanya ada satu siswa di sekolah yang ia pimpin yang tidak memiliki hp. Pihaknya kemudian memberi solisi bagi siswanya agar tetap melalukan ujian.

"Kami undang ke sekolah untuk belajar daring, sendiri disini," pungkas Sari.



Posting Komentar

0 Komentar