GUNUNGKIDUL (Wartahandayani.com)_Mensikapi pandemi Covid 19 dengan berlangsungnya tentang ketahanan pangan baik disaat pandemi dan menghadapi pasca pandemi Covid 19 membuat pemerintah mempersiapkan bagaimana cara untuk menhadapi kemungkinan besar akan adanya krisis pangan .Kamis (11/06/2020)
Kutipan dari Liputan6.com tentang kewaspadaan adanya peringatan yang menyatakan setelah pandemi Covid 19 ini berlalu akan hadir krisis pangan dunia dan rekomendasi BMKG tentang datangannya musim kemarau panjang.Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak selurah insan pertanian untuk mengantisipasi tantangan tersebut dengan melestarikan budaya bertani
Tapi lain halnya seperti yang dirasakan salah satu anggota Perempuan Pejuang Pangan "P3" Suparjiyem warga Wareng,Desa Wareng,Kecamatan Wonosari menurutnya pemberitaan yang sudah banyak beredar tentang krisis pangan akan terjadi pasca pandemi Covid 19 bisa disikapi dengan bijak oleh setiap warga masyarakat dengan catatan dengan sikap optimis bahwa krisis itu tidak akan terjadi
Seperti yang saat ini kegiatan bertaninya yang ditekuni puluhan tahun pihaknya mampu bertahan hidup tanpa banyak keluhan karena dengan bertani dan memanfaatkan lahan pribadi miliknya Suparjiyem mempunyai lumbung pangan sendiri bahkan diyakininya kalau untuk bertahan selama menghadapai pasca pandemi Covid 19 ia yakin mampu bertahan
Suparjiyem perempuan multitalent yang dibilang serba bisa bahkan menjadi seorang motivator diberbagai kegiatan mulai dari pertanian dan kegiatan-kegiatan lainya bahkan sudah sampai ke luar negeri yang diharakan kedepanya bisa menjadi lahan untuk membuka lapangan kerja bagi siapa saja
Dibilang jam terbang Suparjiyem tidak bisa diragukan lagi beberapa penghargaan yang berhasil diraihnya pada ("2013 " )Famale Food Heroes Indonesia.("2015" )Perintis Penyelamat Lingkungan Kabupaten Gunungkidul.(2019) Nominasi Kick Andy Heroes
Seperti saat ini kami berkesempatan berkunjung dilahan pertanian miliknya yang saat ini ditanami berbagai sayuran dengan sistem tumpang sari mulai dari tanaman cabai,bayam,terong,sawi,kacang panjang,singkong,dan masih banyak lagi berbagai jenis sayuran
Tidak hanya dilahan persawahan saja suparjiyem menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan,dilahan belakang rumahnya juga banyak terdapat berbagi jenis tanaman umbi-umbian jenis tanaman langka yang tidak semua orang mau menanamnya mulai dari Gembili,Uwi,Suweg,Garut,dan masih banyak lagi
Pihaknya mengatakan dengan pemanfaatan lahan sekecil apapun kalau dikerjakan dengan niat dan ditekuni pasti akan membuahkan hasil walaupun hanya untuk dikonsumsi sendiri.Ketahanan pangan menjadi tolak ukurnya kedepanya separah apapun krisis pangan ia mengatakan kita semua tidak akan begitu merasakan kalau kita mulai dari sekarang mau menanam berbagi jenis tanaman yang bisa dikonsumsi
Dia juga bilang "Mangan opo sing ditandur," Nandur opo wae sing iso dipangan" artinya makan apa yang ditanam ,menanam apa yang bisa dimakan .Kalimat motifasi untuk semuanya
"Kita tidak boleh bergantung pada pekerjaan saja,jika kita memiliki lahan untuk ditanam kenapa tidak kita manfaatkan.Memang tidak semudah kita bilang untuk bercocok tanam namun dilandasi niat insyallah kita semua mampu untuk menyambut dengan adanya krisis pangan walaupun kondisinya memang demikian,tapi paling tidak kita sudah memiliki lumbung pangan untuj bertahan hidup dan kita tidak bergantung pada pekerjaan saja apa lagi bergantung nantinya pada bantuan pemerintah" Jelas Suparjiyem
Dengan kemampuannya yang bisa dibilang perempuan multitalent Suparjiyem tidak sedikit orang mencarinya untuk sekedar berguru atau belajar bagaiman cara untuk budidaya bahkan bercocok tanam yang benar yang tentunya kedepanya menghasilkan dengan pemanfaatan lahan yang seadanya tidaklah harus lahan yang luas
"Dibelakang rumah saya mau cari jenis tanaman apa aja insyaalh ada.Bisa saya bilang " Pekarangan Menjadi Lumbung Pangan" dengan pemanfaatan mulai dari polibet,petakan tanah yang tidak seberapa namun menghasilkan"imbuhya
Bagaimana kita terhindar dari krisis pangan tergantung bagaiman cara kita untuk bertahan hidup.
Haris
Untuk berlangganan berita Hub Telp/WA :081336432313
0 Komentar