Lika-liku Relawan Covid 19,Tidak Mudah Menjadi Relawan

GUNUNGKIDUL (Wartahandayani.com)_Tidak mudah menjadi seorang relawan,apalagi disaat seperti ini sedang merebaknya wabah Corona/Covid 19.Minggu (12/04/2020) cerita seorang relawan Covid 19

Menjadi relawan tidak mudah. Di kondisi pandemi ini, relawan yang terjun di lapangan benar-benar diuji kesabarannya mulai dari memakai APD hingga bisa kumpul dengan keluarga.

Memakai APD tidaklah mudah bahkan hingga dibantu rekan2. Setelah memakainya pun tidak nyaman Karena benar2 dalam kondisi waterproof. Setelah memakai APD tidak boleh makan dan minum atau ke toilet. Mau berdiri atau duduk juga tidak terlalu nyaman dan yang pasti badan basah karena berkeringat.

Melakukan evakuasi dalam kondisi tidak nyaman karena APD. Jelas berkeringat terutama di bagian tangan yang memakai sarung tangan karet. Mata berembun karena googles yang rapat. Sulit bernafas karena menggunakan masker N95 & masker tambahan. Dan yang dihadapi adalah pasien bahkan jenasah yang kadang sudah kaku karena tidak ditangani dalam waktu yang lama.


Setelah evakuasi penderitaan belum berakhir Karena masih ada sesi dekontaminasi. Sesi disemprot dengan desinfektan dan lanjut air sabun bertekanan tinggi. Melepas APD dalam kondisi basah dan langsung mandi. APD pun juga sekali pakai Karena setelah digunakan untuk evakuasi langsung dibakar.

Setelah mandi, masih harus melakukan karantina selama 2 jam sebelum bisa berkumpul dengan teman atau keluarga. Tidak jarang selama dua jam itu menggunakan pakaian yang basah karena sudah kehabisan pakaian ganti selama di Posko.

Tidak ada bayaran untuk melakukan semua itu. Tidak jarang malah patungan agar bisa berangkat evakuasi. Lalu apa yang menggerakkan kami untuk terus melakukan semua ini? Tanyakan pada Hari nurani kalian masing2. Karena kadang kami juga tidak menemukan jawaban mengapa kami masih tetap melakukannya

Terimakasih (Posko Relawan Gunungkidul)
Red(edy)

Posting Komentar

0 Komentar