PERAN ORANG TUA SELAMA MENDAMPINGI ANAK DI RUMAH
Pemerintah membuat kebijakan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar ( KBM ) siswa dari TK sd SMA/SMK selama tanggap darurat virus covid 19 atau corona selama 14 hari, dan mungkin bisa diperpanjang lagi tergantung situasi lapangan.
Kepada siswa diberi tugas mandiri di rumah dan juga belajar daring atau online sesuai tugas yang diberikan guru masing-masing.
Belum genap sepekan pelaksanaan belajar dirumah, emak emak sudah banyak yang menggerutu dan mengeluh karena tugasnya sekarang menjadi bertambah berat di rumah.
Bagi emak2 yang familier dengan tehnologi mungkin tidak banyak keluhan, tapi bagi emak2 yang tidak paham tehnologi hal ini menjadi strees baru bagi mereka.
Selama 2 pekan ini, orangtua diharapkan bisa menjadi "guru" yang mengisi kegiatan anak-anaknya. Selain itu, menemani mereka mengikuti kegiatan belajar secara online.
Ini juga menjadi pembelajaran bagi kita bersama bahwa profesi guru itu berat dan perlu dihargai.
Orangtua harus bagaimana?
Sebagaimana di kutip oleh KOMPAS.COM pada 16 Maret 2920, praktisi Homeschooling Aar Sumardiono mengatakan, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua ketika mendampingi anaknya belajar banyak hal, dari dalam rumah.
Hal pertama yang harus ditanamkan dalam pikiran adalah tidak menganggap kondisi saat ini menjadi sebuah beban.
"Jangan hanya melihat momen ini sebagai beban. Lihatlah sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan bersama anak. Jika ada masalah komunikasi, inilah kesempatan untuk mendekatkan Anda dengan anak,". cobalah bekerja sama dengan anak sebagai tim yang akan saling membantu mencari solusi bersama jika terjadi kesulitan.
Dalam situasi seperti ini orangtua sebaiknya menjadi teman anak yang mengajaknya berkomunikasi, bukan mengawasi atau sekadar memerintah.
"Mengobrol dan berkomunikasi dengan anak, bukan hanya memerintah dan menjadi pengawas anak-anak. Semakin santai relasi Anda dengan anak, semakin mudah keseharian ini dilewati,".
Tips keempat, menciptakan suasana belajar menyenangkan di rumah. Caranya, dengan membuat kesepakatan soal aturan main dengan sang anak.
Adanya kesepakatan atau aturan main ini dapat membentuk tanggung jawab di benak anak.
Cara ini juga menjadi jalan untuk menyamakan persepsi dan mengurangi konflik antara orangtua dan anak.
"Diskusikan dengan anak tentang do and don't. Buat kesepakatan penggunaan gadget, durasi pemakaian, dan kegiatan yang dilakukan dengan gadget. Tulis target harian dan cetak di selembar kertas yang bisa dilihat bersama,".
Terakhir, orangtua bisa membuat proses belajar berlangsung menggunakan sistem menu.
Jadi, anak diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan apa yang ingin mereka lakukan pertama dan selanjutnya.
Hal ini penting dilakukan karena situasi belajar di rumah tentu sangat berbeda dengan situasi belajar di sekolah yang cenderung formal
Demikian semoga bermanfaat
Trimakasih.
0 Komentar