"Jathilan merupakan kesenian tradisional jawa peninggalan nenek moyang yang patut dilestarikan. Akan tetapi seiring perkembangan jaman kesenian tradisional jathilan semakin lama semakin langka dijumpai. Hal tersebut dikarenakan kurangnya respon masyarakat terutama generasi muda untuk menjadi pelaku seni tari jathilan. Walaupun masih ada beberapa kelompok kesenian jahilan yang hingga sampai saat ini masih terus semangat dan eksis untuk melestarikan kesenian jathilan.Salah satu contoh Kelompok kesenian Tirto Turonggo Mudha yang berasal dari Pedukuhan Tapansari"
Berdirinya kelompok kesenian ini diawali dengan adanya perkympulan masyarakat yang dipimpin oleh Almarhum Bapak suparjo dengan pelatih Tari Bapak Abdi Sabarno yang mempunyai tujuan untuk melestarikan kesenian reog jaranan pada tahun pada tahun 1990 an. Kesenian reog jaranan sangat digemari warga masyarakat di era tahun 90 an. Sejak awal berdirinya perkumpulan kesenian reog jaranan ini terus giat melakukan kegiatan latihan dan mempersiapkan generasi muda sebagai penerusnya. Hingga pada tahun 2012 mengadakan perubahan gerak tarianya dari klasik menjadi kreasi. Dengan adanya perubahan tersebut menandai berdirinya ' Paguyuban Kesenian Jathilan Tirto Turonggo Mudha ' yang dibina oleh Bapak Riswanto yang membawa misi pelestarian kesenian jathilan. Untuk melanjutkan dalam upaya pelestarian kesenian tersebut pada tahun 2016 terjadi perubahan kepengurusan. Kemudian warga masyarakat menunjuk Bapak Haryanto untuk menjadi Pimpinan Paguyuban Tirto Turonggo Mudha hingga saat ini.
Bertepatan dengan ulang tahunya yang ke 7 yang jatuh pada hari Minggu 16 Februari 2020. Paguyuban Kesenian Jathilan Tirto Turonggo Mudha menyelenggarakan pentas kesenian Jathilan
Acara ini terselenggara berkat dukungan dari warga masyarakat dan sponsor yang peduli tethadap kesenian jathilan "pungkas (Andri Agus S)
Saksikan dan ramaiakan,seharian bersama Tirto Turonggo Mudho,,sak marine " Salam Budaya''
0 Komentar