PIK Remaja Dusun Wuni, Desa Nglindur Girisubo Resmi di Launching Menjadi Harapan Baru Para Remaja


GIRISUBO , (WH) - Permasalahan remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan seputar kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 66,3 juta (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013). Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan.

Disamping jumlahnya yang banyak, tercatat angka kelahiran di usia remaja masih tinggi. Berdasarkan hasil SDKI 2012, di Indonesia Age Specific Fertility Rate (ASFR untuk kelompok umur 15-19) 48 per 1000 perempuan (SDKI 2007 dan SDKI 2012), yang artinya dari 1000 remaja perempuan yang berusia 15-19 tahun, terdapat 48 kelahiran. Permasalahan lain yang cukup memprihatinkan pada remaja adalah pernikahan dini pada remaja, perilaku seks pranikah dan penyalahgunaan Napza.

Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut diatas, BKKBN mengembangkan Program GenRe. Program GenRe adalah Program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe tersebut dilaksanakan melalui pendekatan langsung kepada remaja serta orang tua yang memiliki remaja. Pendekatan kepada remaja dilaksanakan melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dan pendekatan kepada orang tua yang memiliki remaja dilaksanakan melalui pengembangan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

PIK Remaja  adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Masa remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masa transisi kehidupan remaja. Transisi kehidupan remaja oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth Five Life Transitions). Transisi kehidupan yang dimaksud menurut Progress Report World Bank adalah Melanjutkan sekolah (continue learning), Mencari pekerjaan (start working), Memulai kehidupan berkeluarga (form families), Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship),Mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life).

Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi yang diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas dan saling tukar informasi. Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi yang diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas dan saling tukar informasi.

Bertempat di Aula Kecamatan Girisubo Kamis lalu, (14/11/2019) dengan dihadiri oleh seluruh kader se- Kecamatan Girisubo, Camat Girisubo Agus Riyanto, S.IP., M.M. dan jajaran forkompinca Girisubodan juga Kepala DP3AKBPMD kabupaten Gunungkidul Sujoko S.Sos.M.Si
Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan lounching PIK Remaja Dusun Wuni, Desa Nglindur , Kecamatan Girisubo.

PIK Remaja dikembangkan melalui jalur pendidikan dan masyarakat. Jalur pendidikan meliputi sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. Sedangkan di jalur masyarakat diantaranya melalui organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, dan komunitas remaja. Kedua jalur tersebut merupakan sasaran yang penting untuk mendekati komunitas remaja. Pembentukan PIK Remaja di kedua jalur tersebut akan membantu mendekatkan akses remaja terhadap informasi GenRe khususnya Kesehatan Reproduksi Remaja, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja, Life Skills, Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja perlu dikembangkan suatu kegiatan yang memacu kelompok-kelompok tersebut untuk lebih maju dan mandiri. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pemilihan PIK Remaja. Pemilihan tersebut diharapkan akan mendorong setiap PIK Remaja untuk berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitasnya. PIK Remaja yang menjadi unggulan akan lebih mapan dan memiliki fungsi tambahan sebagai model, tempat rujukan, studi banding, dan magang bagi PIK Remaja lainnya.

Camat Girisubo Agus Riyanto, S.IP., M.M. Menjelaskan bahwa PIK Remaja bisa menjadi penjembatan komunikasi para remaja yang segan untuk berceritajika dengan orang dewasa ,selain itu menjadi langkah positif menyusul daerah lain yang sudah berjalan.


Totok Wahyudi Dukuh Wuni, Desa Nglindur berharap kedepannya Meningkatnya dukungan pemangku kepentingan dan mitra kerja terhadap Program GenRe khususnya dalam menumbuhkembangkan PIK Remaja.

"Semoga kedepan Meningkatnya jumlah Remaja yang mengakses PIK Remaja serta Meningkatnya keterampilan Pengelola, Pendidik Sebaya, dan Konselor Sebaya dalam PIK Remaja."imbuh Totok.(Hari)

Posting Komentar

0 Komentar