Kolaborasi Asik Gunungkidul Bisa Apa

WONOSARI,(WH) - Kolaborasi Itu Asik, Karena Sendiri Itu Sepi Ketika satu pecundang berkumpul dengan pecundang lainnya, maka akan menjadi dua pemberani. Maka semestinya ketika satu anak muda bertemu dengan anak muda lainnya, harusnya menjadi gelombang perubahan. Bukan seberapa banyak yang kita dapatkan, namun seberapa jauh kita berperan dan seberapa lama kita sanggup memberi. Karena pemberian yang paling sulit, adalah memberikan fikiran dan waktu untuk sebuah gerakan. Karena kehadiran tidak dapat digantikan dengan sejumlah material, dan Forum “Gunungkidul Bisa Apa?” akan terus hadir bersama tokoh muda inspiratif Gunungkidul. Bertemu, Bercerita, dan Menginspirasi.

Akhir pekan, tepat Minggu malam (10/11/19). Saya Daniel dan Cahyo Prabowo JLS (inisiator GK Bisa Apa?) kehadiran tamu istimewa. Anak muda asli Gunungkidul yang baru berusia 20 tahun namun telah mampu memberikan banyak hal pada tanah kelahiran. Dialah Nadiarsandy Maghriza Bhakti (Founder Gunungkidul Youth Movement) berbagi cerita tentang gerakan sosial anak muda.
Dia akrab dipanggil Sandy, sosok yang mengubah keresahan menjadi sebuah gerakan untuk perubahan. Berdasarkan pemaparannya, Gunungkidul Youth Movement (GYM) berawal dari komunitas dan berubah menjadi organisasi gerakan sosial anak muda yang lebih serius. Tepat setahun sudah GYM mencoba mengambil peran di Gunungkidul. Berbagai program telah mereka laksanakan.

“GYM ini berawal dari keresehan, namun resah saja tidak cukup, kritik saja tidak berdampak. Maka harus ada karya nyata, gerakan sederhana namun konsisten dan keterbukaan atas ide serta kolabotatif. Kami memberikan apa yang kami bisa, sebagai anak muda yang ingin balas budi pada tanah kelahiran. Karena Gunungkidul telah memberikan segalanya, maka kini saatnya kita harus bertanya pada diri sendiri. Apa yang telah kita berikan pada Gunungkidul?” paparan Sandy di Forum Gunungkidul Bisa Apa.(10/11/19)


Lalu di tengah obrolan Mas Cahyo Prabowo menyela memberikan suntikan spirit gerakan sosial. “Kita telah memasuki pekan ke enam, bertemu dengan para tokoh muda inspiratif Gunungkidul. Maka harusnya ketika satu anak muda bertemu dengan anak muda lainnya, tidak hanya sekedar menghasilkan desahan. Namun mampu menjadikan keresahan sebagai alasan bergerak untuk perubahan. Karena sejatinya perubahan berawal dari rasa tidak puas atas kondisi saat ini, hasrat untuk memberikan masa depan yang lebih baik pada generasi selanjutnya. Kalau orang yang menanam pohon selalu berfikir menanam untuk kepentingan dirinya sendiri. Maka tidak akan ada lagi orang yang menanam pohon, karena hasil dari menanam selalu dipetik oleh generasi selanjutnya. Maka memulai gerakan hari ini bukan untuk kita nikmati hari ini juga, melainkan untuk dinikmati generasi setelah kita” ungkap Mas Bowo penuh spirit.

Ada banyak hal yang tidak bisa terurai dalam susunan aksara, karena keterbatasan bahasa maka mari kita berjumpa ruang rasa. Saksikan obrolan asik di forum Gunungkidul Bisa Apa bersama Mas Sandy. Masih di Channel YouTube Gunungkidul Bisa Apa. Dan Mari berkolaborasi, sebab sendiri itu sepi.(Daniel/Red)

Posting Komentar

0 Komentar