Burung Pemangsa Kembali ke Habitat


GUNUNGKIDUL,(WH) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam  (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan “TARA” seekor Elang Ular Bido (Spilornis cheela) di komplek Stasiun Flora Fauna (SFF) yang termasuk bagian kawasan Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Sabtu (24/8/2019). 

Asal usul dari elang bido tersebut dari penyerahan masyarakat pada tahun 2017 silam.Raptor berjenis kelamin betina ini sebelumnya direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Raptor SFF BundeR. Setelah sekian lama direhabilitasi dan diobservasi baik kesehatan dan perilakunya, akhirnya kedua satwa tersebut direkomendasikan untuk bisa dikembalikan ke alam. 

Sebelumnya pada tanggal 25 Juli 2019 juga dilakukan penandaan (tagging) pada elang tersebut sebagai tahap akhir sebelum dilepasliarkan. Penandaan menggunakan cincin/ ring pada kaki, sementara itu elang juga dipasang potongan kain kuning di bagian sayap lengkap dengan ID BKSDA Yogyakarta. Proses penandaan digunakan untuk memudahkan monitoring pasca pelepasliaran, tutur Andie Chandra Herwanto,S.Hut., M.Sc Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta.

Sementara itu Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Ir.Muh. Wahyudi, S.P., M.Sc menyatakan pihaknya mengapresiasi kerjasama dengan Hotel Tara Yogyakarta dan mitra lainnya seperti Gembiraloka Zoo dalam upaya konservasi satwa dilindungi sekaligus ikut berkontribusi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu salah satu tujuan utama dari rehabilitasi satwa, yaitu pengembalian satwa liar ke alam. 

“Ini salah satu harapan dari kegiatan konservasi satwa liar, bahwa satwa dapat kembali lagi ke alam ”, tuturnya. 

Lebih lanjut Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan pelepasliaran merupakan upaya pengawetan satwa. Selain itu Raptor merupakan top predator sehingga diharapkan akan membantu keseimbangan ekosistem. 

Dipilihnya kawasan Taman Hutan raya Bunder sebagai lokasi pelepasliaran tentunya dengan berbagai pertimbangan baik sumber pakan yang masih tersedia. Acara ini dihadiri oleh perwakilan UPT kementerian lingkungan hidup dan kehutanan Yogyakarta, Dinas LHK DIY, Muspika Playen, kader konservasi dan masyarakat sekitar kawasan. 

Selain pelepasliaran Elang ular bido juga dilepasliarkan ikan jenis local sungai Oya yaitu Ikan Wader sejumlah 108 ekor dan beberapa burung 18 ekor dan 1 sanca kembang. Ia juga berharap semua pihak, termasuk masyarakat semakin sadar dan aktif dalam membantu upaya konservasi.(Red)

Posting Komentar

0 Komentar