JAKARTA,(WH) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Konferensi Al-Qur'an Pimpinan Pusat Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) di Hotel Sriwijaya, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
Kegiatan yang diikuti oleh para perwakilan JQHNU wilayah ini mengangkat tema, Strategi Baru Dakwah dan Pengajaran Al-Qur'an du Era Millenial.
Dalam sambutannya, Lukman menyampaikan bahwa pemerintah lima tahun mendatang bakal fokus dalam pengembangan sumber daya manusia setelah fokus membangun infrastruktur.
"Kita tentu membayangkan konsentrasi pemerintah akan dengan berbagai anggaran yang ada dan kapital yang dimiliki tentu akan dicurahkan untuk generasi mendatang," katanya.
Ia mewakili pemerintah sangat berterima kasih kepada JQHNU karena terus berupaya mengembangkan SDM Indonesia, tidak hanya bagi kalangan Nahdliyin saja. "Kiprahnya mampu tidak hanya di lingkungan NU, tapi juga bangsa," ujarnya.
Melalui konferensi ini, ia berharap agar lahir keputusan yang dapat memberikan pemahaman yang masif terhadap Al-Qur'an sehingga kitab suci umat Islam itu tidak 'sekadar' dihafal saja.
"Tapi bagaimana yang juga tidak kalah penting bahkan jauh lebih penting adalah pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an, bagaimana menerjemahkan dan menafsirkan Al-Qur'an sehingga lalu kemudian kita bisa menarik kesimpulan yang benar terkait ayat-ayat Al-Qur'an ini," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rais Majelis Ilmi PP JQHNU KH Ahsin Sakho Muhammad, Ketua PP JQHNU KH Saifullah Ma'shum, dan Ketua Lajnah Pentashih Al-Qur'an Kementerian Agama Mukhlis Hanafi. (Syakir NF/Fathoni)
0 Komentar