Kegiatan ini digelar bersamaan dengan momen Car Free Day (CFD), sehingga diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat yang sedang beraktivitas di area tersebut.
Ketua Paguyuban Semar Gundul, Slamet Prayitno, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Aceh dan wilayah sekitarnya yang saat ini terdampak bencana banjir. Melalui aksi sederhana tersebut, paguyuban berharap dapat menggalang donasi untuk meringankan beban para korban.
“Seluruh hasil dari pembayaran seikhlasnya ini akan kami kumpulkan dan disalurkan kepada saudara-saudara kita di Aceh yang sedang mengalami musibah banjir,” ujar Slamet, Minggu (07/12/2025) pagi.
Ia menjelaskan, ide penggalangan dana lewat layanan cukur rambut muncul dari para anggota paguyuban. Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, metode ini dinilai mampu menarik minat warga untuk ikut berdonasi tanpa harus merasa terbebani.
“Mumpung bertepatan dengan CFD, kami ingin memanfaatkan momentum ini agar lebih banyak orang yang tergerak memberikan bantuan, walau dengan cara yang sederhana,” tambahnya.
Slamet menegaskan bahwa seluruh donasi yang terkumpul akan dihitung secara terbuka. Setelah proses pengumpulan selesai, dana tersebut akan diserahkan kepada Lazismu untuk kemudian disalurkan ke daerah terdampak di Aceh.
“Kami berharap kegiatan kecil ini bisa menjadi jembatan kebaikan bagi mereka yang sedang terkena musibah,” kata Slamet.
Aksi sosial ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dan komunitas lain untuk terus menumbuhkan semangat gotong royong, serta menunjukkan bahwa kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk apa pun, termasuk melalui kegiatan kreatif seperti layanan cukur rambut.
0 Komentar