Dalam aksi tersebut, Toni selaku Wakil Ketua Karangtaruna Wira Muda Bakthi Pradja sekaligus koordinator lapangan menyampaikan bahwa kedatangan mereka merupakan bentuk pemberitahuan kepada masyarakat Ngunut mengenai adanya dugaan penyalahgunaan anggaran oleh pemerintah kalurahan.
“Kegiatan ini adalah bentuk aksi pemberitahuan kepada warga Kalurahan Ngunut terkait dugaan penyelewengan anggaran dana desa,” ujar Toni.
Ia menjelaskan bahwa dugaan tersebut mencuat setelah pihaknya memperoleh bukti dari rekening koran Bank BPD yang menunjukkan ketidaksesuaian saldo dengan kondisi yang dilaporkan. Menurutnya, banyak bukti lain yang telah dikumpulkan dan hal itu semakin menguatkan kecurigaan warga.
“Dari bukti rekening koran yang kami dapat, saldo tidak sesuai dengan kenyataan. Banyak bukti lainnya, sehingga warga meminta kejelasan ke mana aliran dana itu,” tambahnya.
Sebagai bentuk protes, warga bersama Karangtaruna menutup sementara Kantor Kalurahan Ngunut selama dua hari. Aksi ini akan dilanjutkan dengan konvoi pada Senin mendatang, sekaligus menuntut penjelasan resmi dari pemerintah kalurahan terkait dugaan penyalahgunaan dana desa tersebut.
Situasi berlangsung kondusif dengan pengawalan pihak keamanan. Warga berharap pihak kalurahan segera memberikan klarifikasi agar persoalan tidak berlarut-larut.
0 Komentar