Berdasarkan keterangan yang kami dapat baik dari orang tua siswa maupun dari siswa sendiri ,penamparan yang di duga oleh oknum Guru sekaligus Kepala Sekolah tersebut bermula dari keputusan siswa yang pamit pulang terlebih dahulu dengan alasan sudah selesai mengerjalan try out
"sebelum kejadian dugaan penamparan kepada anak saya ,kepala sekolah mendatangi anak saya dan bertanya kenapa mau pulang,padahal try out belum selesai.Anak saya lalu menjawab "saya sudah selesai mengerjakan soal try out" setelah itu anak saya ditampar pipinya"ucap Yuliani ( Ibu dari siswa ) Rabu 04/09/2024 di rumahnya Dusun Kepek,Kalurahan Kepek,Kapanewon Saptosari
Pengakuan dari siswa sendiri bahwa peserta try out di perbolehkan pulang lebih awal apabila sudah selesai mengerjakan soal.setelah kejadian tersebut siswa enggan kembali ke sekolah lagi
Kepala Sekolah SMPN 1 Saptosari Emi Indarti mengatakan bahwa dirinya membantah telah melakukan penamparan kepada siswa tersebut ,justru pihak sekolah sudah datang kerumah siswa membujuknya agar kembali ke sekolah lagi
"siswa ini tidak kami keluarkan ,surat yang kami sampaikan ke orang tua siswa tersebut adalah surat pernyataan untuk siswa melajutkan ke Pondok Pesantren.sebelum ini siswa tersebut jarang masuk sekolah dengan berbagai macam alasan sejak dari kelas 8"tuturnya
Pihaknya beberapa kali kerumah siswa tersebut untuk menayakan apakah akan melanjutkan sekolah atau tidak,pihaknya di tuntut dengan laporan data kebutuhan Asesmen Standar Pendidikan Daerah ,Data tersebut akan di kirim ke Disdik Kabupaten Gunungkidul.
"siswa tersebut masih bisa untuk melanjutkan sekolahny adi SMPN 1 Saptosari asalkan bisa mengikuti aturan yang ada"tutupnya
Red ( Haris )
0 Komentar