Sedekah Laut : Warga Girisubo Padati Pantai Wediombo


Gunungkidul (Wartahandayani.com) - Tradisi Ngalangi Atau sedekah laut Pantai Wediombo di gelar warga masyarakat Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, (02/05/2024).

Acara tersebut merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Jepitu kepada Allah SWT,  atas hasil panen pertanian dan tangkapan ikan oleh para nelayan yang berlimpah. Dengan menggelar upacara sedekah laut menggunakan perahu membawa sesaji berupa tumpeng dan ingkung dengan aneka macam makanan yang dibungkus dengan daun kelapa.


Acara diselenggarakan setiap satu tahun sekali, setiap hari Kamis wage di pinggir pantai Wediombo,sekiranya pukul 10.00 WIB. Dengan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Forkompinkap Girisubo, Panewu ,Kapolsek ,Danramil, Pamong Kalurahan Jepitu,  Babinsa, Babinkamtibmas, Pokdarwis, Seniman Seniwati  dan Masyarakat Kalurahan Jepitu.


Sebelum melakukan acara labuhan berlayar di tengah laut terlebih dahulu diadakan upacara genduri dipandu langsung juru kunci dengan susunan acara pembukaan oleh pemengku adat Ikrar genduri, kembul bujuno (makan bersama). Selanjutnya dilanjutkan labuhan dengan mengenakan perahu ke tengah laut,  dan sebagai acara hiburan dihadirkan pentas senin reog yang dilaksanakan dibelakang gedung Posko SAR Pantai Wediombo.

Dalam acara upacara adat Lurah Kalurahan Jepitu Sudarta menyampaikan, sedekah laut (Nyadran Ngalangi) merupakan bentuk rasa puji syukur masyarakat kepada Allah SWT,  atas panen raya dan takanpan ikan para nelayan yang berlimpah disetiap tahunnya.


"Agenda Nyadran Ngalangi kami adakan setiap satu tahun sekali sebagai wujud syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki panen raya yang diberikan kepada masyarakat. Harapan kedepan tradisi budaya lokal yang turun temurun terus bisa dilestarikan sampai regenerasi berikutnya", Tutur Sudarta.


Dijelaskan lebih lanjut pada umumnya di sini prosesi adat Ngalangi, dimulai saat para nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tradisional dengan cara dikalang-kalangi atau dikepung.


"Istilah dikalang-kalang inilah yang menjadi sebutan Ngalangi, hasil tangkapan ikan inilah yang menjadi syarat utama sebagai sesaji. Hasil tangkapan itu akan dibakar dan digunakan untuk sesaji ritual sedekah laut," Pungkas Sudarta.


Ree ( Haris )

Posting Komentar

0 Komentar