Karangmojo(Wartahandayani.com)_Upacara adat cing cing guling di Kabupaten Gunungkidul,merupakan tradisi kebudayaan masyarakat Kalurahan Gedangrejo,Kapanewon Karangmojo,upacara adat cing cing guling selalu di lakukan di sebuah area persawahan.
Lokasi yang dekat dengan bendungan sungai itu di percayai sebagai lokasi masuknya pelarian tokoh kerajaan Majapahit wisang sanjaya dan Yudopati di Kabupaten Gunungkidul.
Suprapto selaku ketua panitia dalam acara itu menjelaskan Upacara adat cing cing guling selalu di gelar setelah panen kedua dan di laksanakan setahun sekali.
Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada pangeran Wisang Sanjaya yang telah membuatkan Bendungan sehingga bisa di manfaatkan masyarakat khususnya petani di Kalurahan Gedangrejo,
"pada saat itu Nyai Wisang Sanjaya di ganggu perampok karena melihat kecantikanya,sehingga Pangeran Wisang Sanjaya harus berjuang melawan perampok yang akan menggangu istrinya,dan terjadilah kejar kejaran sampai merusak tanaman warga,setelah berhasil mengamankan Nyai Wisang Sanjaya,akhirnya Raden Wisang sanjaya bersama prajuritnya membuat bendungan agar bisa buat mengairi sawah itu dan menjadi subur," jelasnya Suprapto,kamis(28/07/2022)
Di tambahkan Cing Cing Goling di laksanakan setiap bulan juli atau agustus dan di hari senin wage atau kamis kliwon,cing cing guling dari kata cing cing( mengangkat jarik/kain keatas sampai lutut) dan goling (berubah pikiran)di mana Nyai Wisang Sanjaya ketika di kejar harus berlari dengan mengangkat jarik(cingcing) itu sampai ke lutut,dan para perampok itu goling(berubah) pikirannya dan pergi.
Upacara adat Cing Cing Goling itu digelar setiap setahun sekali, dengan puluhan ingkung ayam untuk dikendurikan bersama-sama, ingkung-ingkung tersebut merupakan perwujudan rasa syukur melalui nadzar warga atas panen mereka yang melimpah.
"selain panen yang melimpah kami warga masyarakat baik yang di perantauan dan yang di sini semoga selalu di beri keslamatan dan di murahkan rejekinya,"pungkasnya
Red (bw)
0 Komentar