Antisipasi Virus Perusak Seni Budaya :Aksi Penolakan Tobong Gamping Mengenakan Baju Hazmat

GUNUNGKIDUL ( Wartahandayani.com)_ Gelar aksi penolakan Tugu Tobong Gamping aksi pertama dilakukan pembentangan spanduk bertuliskan "Penolakan Pembangunan Tobong Gamping" Disusul aksi kedua yang di koordinatori pemilik Resto Wotoe Abang Stefanus Sujoko dalam aksinya 5 orang tersebut mengenakan pakaian Hazmat.Senin 18/04/2022

Bukan tanpa alasan aksi ke 5 orang tersebut mengenakan baju hazmat menurut keterangan Stefanus Sujoko aksi berputar mengenakan baju hazmat sebanyak 5 kali tentunya banyak sekali mengandung maksud tersendiri yakni bertemunya 5 ruas jalur dengan titik tengah patung orang ngendang yang rencananya akan di ganti dengan tobong gamping

"Kami memakain baju hazmat  menyimbolkan sebagai proteksi diri dari virus perusak seni budaya ,atau menghindari dampak buruk terhadap kebudayaan ,masih dalam ingatan kita pemangku kebijakan bahwa geger Virus Covid 19 belum juga hilang dari ingatan dan keringat para relawan yang belum kering sedangkan ekonomi yang belum juga pulih "ucap Sujoko


Dari ke 5 orang yang mengenakan baju hazmat nampak diam sambil memeggang tulisan yang bertuliskan dari masing-masing orang mengandung banyak pesan " Tobong Simbol Exsploitasi Kart" ."Tolak Tobong Gamping Penganti Kendang"." Ojo Ngesuk-esuk ,Ojo Mepet-mepet,Gunungkidul Iseh Ombo." " Tobong Terawang Keblinger" 
Selain itu pihaknya menambahkan makna dari "Diam" Yakni pihaknya dan tokoh sudah ikut serta bersuara dan menyampaikan pandangannya masing-masing ,nah "DIAM " dalam arti saat ini saatnya diam tinggal menunggu keputusan yang bijak dari pemerintah Daerah

"Kami berharap rencana pembangunan tobong gamping dikaji kembali,mulai dari pemilihan tempat dimana akan dibangun tobong gamping serta tidak perlu mengeser patung orang ngendang ketempat lain,Gunungkidul masih luas " Tutup Sujoko

Haris

Posting Komentar

0 Komentar