Cerita Mitos Gerabah " Padasan" Yang Tidak Bisa Diganti Dengan Yang Baru

GUNUNGKIDUL (Wartahandayani.com)_ Mengulas cerita tentang sebuah peninggalan yang saat ini masih dijaga dan di yakini oleh warga tentang kasiat dari air yang ada didalamnya  ,Gerabah dari tanah liat " Padasan" Yang konon sudah berusia empat generasi ini .Jumat legi 26/03/2021

Diceritakan dimasa lalu "Padasan" Gerabah dari tanah liat tersebut diperuntukkan untuk cuci kaki atau berwundhu sebagian beras orang jaman dulu dan bahkan saat ini tidak sedikit yang masih mempergunakannya walaupun hanya beberapa 

Dijelaskan oleh juru kunci Masjid Tiban Manto Suwignyo akrab disapa Mbah Manto menjelaskan keberadaan Gerabah tersebut berfungsi sebagai tempat wadah berwundhu jika ada pejalan kaki yang singgah untuk melaksanakan ibadah sholat 

"Saat ini kondisinya sudah pecah ,namun masih dipakai lantaran tidak ada gantinya dan saya sudah berusaha menggantinya dengan yang baru namun kami tidak bisa menggantinya yang baru dengan alasan berbagai hal" Ungkap Mbak Manto

Gerabah tersebut rusak menurut ceritanya pada saat ada bencana alam gempa bumi 2006 terjatuh dan pecah,pihaknya selaku penerus yang menjaga lokasi tersebut mempunyai niatan untuk menggantinya dengan yang baru

"Karena lokasi tersebut lokasi peninggalan saya berusaha meminta ijin kepada leluhur dengan berdoa untuk mengganti gerabah tersebut alhasil banyak kejadian yang aneh menurut saya,sesaji yang saya siapkan didekat gerabah itu hilang yang menandakan tidak diijinkannya untuk mengantinya dengan yang baru" Ucapnya

Baca juga:

"Upomo gambir iki iseh berati oleh tak ganti lan upomo gambir iki ora ono berati ora oleh tak ganti" (Jika sesaji ini masih ada disini berati saya diijinkan untuk mengganti gerabah ini ,dan jika sesaji ini tidak ada berati saya tidak boleh mengganti gerabah ini) Kata-kata yang diucap saat memohon petunjuk kepada sang pencipta alam semesta Tuhan YME,alhasil kejadian aneh terjadi yakni sesaji itu hilang,bahkan di lakukan berkali-kali tetap saja hilang terus.sampai saat ini gerabah tersebut masih asli "menurut keterangan juru kunci"

Ditambahkan sehuhungan majunya teknologi ,sekarang ini dilokasi tersebut dipasang kran .Namun,posisi"padasan" Gerabah tersebut berada disamping kran

Baca juga:

Ketika kami rekan media Wartahandayani.com sambang kelokasi tersebut kami berkesempatan menyaksikan prosesi memandikan seorang bocah yang diceritakan bahwa bocah tersebut diusianya yang seharusnya sudah bisa jalan namun sampai saat ini belum bisa jalan,prosesi mandikan kami saksikan doa-doa diucapkan oleh juru kunci semoga segera bisa jalan bocah tersebut setelah dimandikan dengan air yang berasal dari dalam gerabah tersebut

"Saya hanya perantara saja ,tentunya harapan besar orang-orang yang berobat kesini segera dikabulkan baik yang sakit segera sembuh,yang tadinya tidak belum bisa jalan segera bisa jalan,yang susah bicara segera lancar bicara" Kata Mbah Manto

Artikel ini sebatas cerita rakyat yang diyakini sampai saat ini masih selalu diterapkan bahkan di percayai bisa terkabulkan,untuk mitos atau faktanya dari kami hanya bisa memberikan jawaban "semua ini hanya cerita dari leluhur,benar tidaknya kita jawab dengan keyakinan masing-masing

Andumslamet

Posting Komentar

1 Komentar