Kebudayaan di Tangan Pemuda Kartika Sari Jaya

 Budaya dan kebudayaan seolah-olah mempunyai makna yang sama. Tapi, kenyataannya budaya dan kebudayaan mempunyai penafsiran yang berbeda. Sejauh ini tentang budaya dan kebudayaan banyak pemahaman yang berbeda-berbeda dari berbagai sudut pandang. Kebudayaan yang dimaksud oleh kami, bagaimana kebudayaan ini menjadikan sebagai unsur kemajuan budaya?. Menarik sekiranya kebudayaan ini ditempatkan sebagai unsur kemajuan budaya. Dari berbagai pandangan bahwa kebudayaan itu salah satu unsur budaya. Bahkan kebudayaan ini mempunyai tujuh unsur budaya diantaranya; 1. bahasa, 2. pengetahuan, 3. organisasi sosial, 4. peralatan hidup dan teknologi, 5. ekonomi, 6. religi, dan 7. kesenian.  Tujuh unsur kebudayaan ini,  jika dilihat di masyarakat mempunyai peran yang sangat besar. Bahkan unsur ini menjadikan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. jika di suatu masyarakat hilang satu unsur saja, maka kebudayaan itu tidak seimbang. Maka dari itu, kita harus menyeimbangkan unsur-unsur kebudayaan ini. Seperti halnya pemuda kartika sari jaya ingin menyeimbangkan kebudayaan di tengah masyarakat.

Pemuda kartika sari jaya ialah perkumpulan pemuda yang di perkarsai oleh tokoh masyarakat Bapak Karjono dan bapak Anjar selaku pak Dukuh Sawah kalurahan Girisekar, Panggang, Gunungkidul. Kedua tokoh ini memang besar jiwa sosial dan budaya, berkat ini pun pemuda kartika sari jaya mempunyai event budaya yang diselenggarakan setiap tahun. Bahkan menurut Pak Dukuh Anjar, event ini memang kami adakan untuk membangun rasa kesadaran budaya di masyarakat padukuhan sawah. Bahkan event kami, tidak bergantung dari pemerintah. Event ini dari masyarakat untuk masyarakat. Jadi, kebanyakan event ini hasil bantuan dan patungan dari masyarakat Rt 07/Rt 08 padukuhan Sawah, Kaluharan Girisekar dan komunitas Sekar Nyentrik.

Yang paling menarik bagi Pak Karjono selaku ketua pelaksana event “Bersih Dusun” ini tanpa biaya besar bisa diselenggaran dan meriah juga. Pak Karjono pun, menjelaskan memang Yogyakarta itu mempunyai dana keistimewaan yang dipergunakaan untuk perkembangan budaya. Bahkan Kalurahan Girisekar sebagai  Kalurahan budaya. Tapi, bagi Karjono Dana Keistimewaan tidak begitu penting dalam acara ini. Yang paling penting bagaimana masyarakat itu mempunyai kewajiban menjaga budaya itu. Bagi Karjono, dana keistimewaan itu takut menjadi racun untuk perkembangan budaya di masyarakat. Ketakutannya bagi Karjono, kedepannya event kami terlalu bergantung dengan pemerintah. Seolah-olah event ini ketika ada uangnya diselenggarakan event, dan tidak ada bantuan maka event ini tidak ada diselenggarakan. Inilah yang menjadi ketakutan kami. Biar lah pemuda kartika sari jaya dengan event bersih dusunnya menjadikan kesadaran budaya dan kesadaran Gotong Royong. 

Melihat gerakan pemuda kartika sari jaya patut menjadi contoh pemuda. Gerakan pemuda ini tidak disadari sudah mempunyai arah ke dalam unsur-unsur kebudayaa itu sendiri. Sepertihalnya, kesenian dan organisasi mereka telah menjalankan secara beriringan untuk memajukan budaya. Bahkan event ini solid dilaksanakan dengan dorongan berbagai unsur masyarakat, baik pengusaha kuliner penyetan mas kubis, komunitas Sekar Nyentrik mereka saling membantu dengan kemampuannya.  

Posting Komentar

0 Komentar