Tinggal Digubug Pinggir Jalur Lintas Selatan ,Sardiyono Menjalani Hidup Sehari-hari Dengan Serba Pas-pasan Dan Rela Diejek Setiap Harinya

PURWOSARI (Wartahandayani.com)_Hidup selama 2,5 tahun sendiri digubug ukuran 3 x 2,5 meter tanpa listrik,tanpa kamar mandi,tanpa dapur yang ada hanya busa tempat tidur bekas dan satu lampu yang menggunakan minyak tanah

Sardiyono warga Padukuhan Wuni,RT 003,RW 002,Kalurahan Giricahyo,Kapanewon Purwosari yang kesehariannya hanya sebagai buruh harian lepas,dan hiburannya setiap hari jika tidak ada yang membutuhkan tenaganya hanya berkebun didekat gubugnya menanam sayuran seperti cabai,kacang panjang


Untuk makan jika Sardiyono lapar biasanya numpang di angkringan milik saudaranya yaitu anak dari kakaknya yang orangtuanya kakak beradik,untuk keperkuan kamar mandi kadang numpang di masjid tidak jauh dari rumahnya atau di sekolahan,kadang dirumah tetangga terdekat

Dengan wajah yang sedih meratapi nasib hidupnya Sardiyono menceritakan betapa sakitnya dan malu hidup yang setiap hari dicemooh tetangga sekitar lantaran kondisi hidupnya serba kekurangan,bahkan hinaan sering dia dapat dari beberapa orang sekitarnya.

"Saya harus bagaimana lagi mungkin ini nasib saya yang setiap hari dilihat orang lain dengan sebelah mata,bahkan saya sering dihina kalau kondisi saya dengan rumah yang saya tempati hanya menggotori lingkungan karena dirasanya rumah saya yang seperti kandang ayam,bahkan bagus kandang ayam.Namun saya tetap kuat menjalani hidup seperti ini mungkin sudah nasib saya,yang menjadi saya kuat tetap berada ditempat itu saya berada ditanah milik saya sendiri tidak menumpang ditanah orang lain atau saudara" terang Sardi

Ia berharap adanya bantuan dari manapun untuknya agar memiliki rumah yang mungil tapi layaknya rumah,pihaknga juga bercerita tentang kehidupannya dimasyarakat bahwa ia juga normal layaknya warga yang lain,hanya saja ahir-ahir ini jarang kumpul dengan warga lantaran sering dicemooh tetangga


"Saya juga berterimakasih kepada pemerintah Kalurahan Giricahyo yang sudah berusaha semaksimal mungkin mengupayakan bantuan apa saja untuk saya ,walaupun permintaan bantuan untuk rumah belum dikasih.Saya memahami tentang hal itu karena tidak mudah mencarikan bantuan bedah rumah untuk warga ,Saya tidak menyalahakan pihak manapun apalagi pemerintah Kalurahan.Justru saya berterimakasih karena bantuan untuk saya makan dikasih dari pihak Kalurahan" ucapnya

Kepala Kalurahan Giricahyo Suparyana yang kami temui menuturkan apa yang ada di wilayahnya tentang salah satu warganya yang tinggal digubug tersebut

"Memang benar dengan adanya salah satu warga saya yang tidak memiliki rumah karena keadaan ekonomi,namun dari kami sudah mengupayakan bantuan apapun untuk beliau termasuk pengajuan bedah rumah. Tetapi dari pihak kami belum bisa memenuhi pengajuan tentang permintaan bantuan bedah rumah, proses kami yang kesulitan untuk itu" ucap Kepala Lurah Giricahyo

Pihaknya justru berterimakasih dengan adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengupayakan bantuan bedah rumah untuk saudara Sardiyono,pihaknya mendukung 100% untuk itu

"Terimakasih masih ada yang perduli dengan warga kami,justru dengan adanya niatan baik ini mari kita kerjasama untuk mewujudkan impian saudara Sardiyono agar memiliki rumah layak huni dan kami juga tidak akan tinggal diam.Mari kita bersatu untuk kemanusiaan" beber Suparyana

Pihaknya berharap nantinya banyak donatur yang mau menyisihkan rejekinya agar program Kemanusiaan ini segera terwujud,dari pihaknya juga akan ikut andil mensukseskan program tersebut"pungkasnya

Haris

Untuk berlangganan berita hub Telp/WA :081336432313

Posting Komentar

0 Komentar