Bersih desa dilakukan sebelum rasulan diadakan,Kamis Kliwon adalah hari pasaran yang selalu dipakai warga padujuhan Nglaban untuk mengadakan acara tersebut yang selanjutnya dihari pasaran Jumat legi adalah hari pasaran Kelurahan Jepitu untuk mengadakan acara rasulan satu kelurahan
4 kambing dan 51 ayam tersebut bentuk rasa syukur atas nikmat tuhan yang diberikan , mulai dari hasil panen yang melimpah dan nikmat kesehatan serta kerukunan warga masyarakat tetap terjalin
Dilanjutkan bersih-bersih lokasi makam Kanjeng Gusti Wora Wari dan berdoa bersama memanjatkan rasa syukur atas nimkat tuhan apa yang diberikan kepada warga masyarakat Padukuhan Nglaban
Kanjeng Gusti Wora Wari adalah salah satu sesepuh di Kelurahan Jepitu yang pada masanya beliau adalah orang kali pertama yang babat alas Kelurahan Jepitu yang sebelumnya adalah Kelurahan Joapitu menjadi Jepitu
Sebelum adanya Kekurahan Jepitu dulu kalanya adalah hamparan hutang dan pegunungan pada masanya yang saat ini sudah menjadi perkampungan yang dibagi menjadi beberapa padukuhan.Awal mula nama Kelurahan Jepitu sendiri tidak bisa lepas dari cerita dongeng pada jamannya ada sebuah pohon joa yang berjumlah 7 pohon yang saat ini hanya tinggal cerita saja lantaran sudah lapuk dimakan usia dan ntah bekasnya juga sudah tidak ada karena sudah dibuka lahan pertanian
Sebelum adanya kelurahan Jepitu dilokasi dekat pohon Joa yang berjumlah 7 ada 3 rumah warga yang menempati ,semuanya kerabat Kanjeng Gusti Wora Wari dan kapan Wafatnya beliau pun tidak ada yang tau ntah tahun kapan sampai saat ini masih ditelusuri alur sejarahnya.Makam Kanjeng Gusti Wora Wari berada tidak jauh dari bekas Pohon Joa yang berjumlah 7 tersebut dan sampai saat ini Kelurahan Jepitu menjadi sebuah wilayah kepemerintahan yang bermula dari cerita dongeng leluhur yang sampai saat ini diyakini warga masyarakat Kanjeng Gusti Wora Wari adalah salah satu tokoh sesepuh yang menempati wilayah Jepitu
Dilokasi acara bersih desa sesepuh sekaligus juru kunci Makam Kanjeng Gusti Wora Wari mengatakan bahwa semua cerita atau dongeng tersebut memang benar adanya menurut sepengetahuannya.Mbah Karyono Wugu adalah turunan ke 5 yang saat ini menjadi juru kunci makam
"Cerita asal muasal Kelurahan Jepitu memang seperti itu sepengetahuan saya,karena saya sendiri sampai saat ini hanya bisa tau dan menceritakan apa yang saya tau dan saya dengan dari dongeng orang tua saya.Ya kurang lebihnya begitulah cerita sampai adanya wilayah Kelurahan Jepitu" terang Karyono
Dia juga mengatakan saat ini pihak pemerintahan kelurahan Jepitu sedang menggali lebih dalam lagi tentang cerita tersebut agar para penerus nantinya bisa melestarikan budaya yang ada serta bisa tau asal muasal Kelurahan Jepitu, dengan harapan besarnya cerita atau dongeng tersebut bahkan budaya nya jangan sampai dilupakan dan kalau bisa benar-benar di lestarikan
Kepala Dusun Nglaban Supras Juga menjelaskan bahwa bersih desa kali ini memang tidak seperti tahun-tahun biasanya.Pihaknya juga mengatakan untuk acara tersebut semua warga wajib mematuhi protokoler Covid 19
- "Memang sepi sekali bersih desa kali ini,hanya saja yang tidak berubah kesakralan acara ,dan warga yang datang juga hanya perwakilan per rumah tidak boleh lebih dari 2 untuk kenyamanan semunya" jelas Kepala Dusun
Harapan besar kepala dusun nglaban agar budaya yang ada tetap terjaga dan dilestarikan sampai anak cucu kelak"pungkasnya
Haris
Untuk berlangganan berita hub Telp/WA :081336432313
2 Komentar
Rasulan Jepitu marahi kangen mas... suwun beritane mengobati rindu kampung halaman.. hehe...
BalasHapusRahayu
BalasHapus