Kampanye Germas Cegah Stuting Menuju Indonesia Unggul 2019

PATUK (Wartahandayani.com)_Sabtu pagi 23/11/2019 Kampanye Germas Generasi Sehat Indonesia Unggul Dengan Cegah Stunting 2019  yang diadakan oleh Puskesmas Patuk 2 dipendopo Pura Tama Wisata Padukuhan Putat Desa Bobong Kecamatan Patuk

Acara yang di ikuti oleh lima desa mulai dari Desa Terbah ,Desa Ngoro-oro,Desa Nglangeran,Desa Putat,Desa Nglegi dengan masing-masing kegiatan mulai dari lomba senam,UMKM ,Pementasan potensi seni setiap Desa masing-masing

Pada kesempatan Kampanye Germas Dr.Eva Hardiyanti (narasumber) menuturkan betapa petingnya pencegahan mulai dini dengan cara penuhi kecukupan nutrisi ibu selama kehamilan dan menyusui teutama zat besi,asam folat,dan yodium


"Lakukan inisiasi menyusui dini dan memberikan ASI eksklusif,lengkapi pengetahuan mengenai MPASI yang baik dan menerapkanya"terang Eva

Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat ,contoh cuci tangan dengan sabun dan air,terutama sebelum menyiapkan makanan ,meminum air yang terjamin kebersihanya,semua ini dilakukan untuk mencegah anak terkena penyakit " imbuhnya

Kasi Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Purwo Yunianto selaku Narsumber menuturkan bahwa pentingnya Pencegahan-pencegahan Stunting mulai dini ,mengingat masa depan para penerus diawali dari hidup sehat

"Walaupun stunting adalah ganguan pertumbuhan yang tidak bisa diperbaiki ,penanganan sedini mungkin tetap penting untuk dilakukan agar kondisi anak tidak semakin parah" terang Purwo

Konsultasikan segera dengan dokter anak bila Si kecil terlihat lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya"imbuhnya

Ditemui dilokasi ketua penyelengara Dr Jovita berharap dengan adanya Kampanye Germas bertujuan untuk melakukan pencegahan-pencegahan mengenai Stunting


"Diahir acara pun tidak hanya sebatas Kampanye Germas saja,tetapi berbagai perlombaan dari perwakilan desa ke desa dan nantinya akan kami pilih potensi-potensi yang dinilai juri dan kami berikan hadiah walau tidak seberapa paling tidak wujud apresisai dari kami" terang Jovita

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah dipakai standar buat acuan Stunting atau dengan kata lain tinggi badan berada dibawah standar kata lain kondisi anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya"pungkas neli

Posting Komentar

0 Komentar