WONOSARI, (WH) - Terletak di sudut Kota Wonosari tepatnya di Dusun Ngelorejo, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul terdapat sebuah sanggar yang berdiri sejak empat tahun yang lalu tepatnya tahun 2015 yaitu Sanggar Satrio Kencono.
Dibalik perjalanan sanggar ini adalah seorang pemuda 23 tahun bernama Indi Sahputra kelahiran Gunungkidul , 17 Mei 1996 yang merintisnya.
Indi panggilan akrab pemuda ini menjelaskan bahwa dibentuknya sanggar ini berdasarkan pengelamannya , ia ingin menggali dan belajar bersama bakat bakat terpendam yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
"Untuk yang bergabung disinj sudah banyak sekitar 60 anak , akan tetapi disini memang kesadaran dari mereka sendiri yang diutamakan jadi tidak ada paksaan untuk bergabung ,akan tetapi jika bergabung kami tidak memungut biaya alias " gratis"."ungkap Indi.(5/10/2019)
"Saya membuka sanggar ini serta menggratiskan biaya untuk bergabung bukan karena tanpa sebab karena banyak anak anak yang berpotensi takut masuk sebuah sanggar karena biaya dan akhirnya mengurungkan niatnya maka dari itu saya prihatin dan akhirnya terciptalah sanggar ini." imbuhnya.
Dari kecil Indi memang sudah menyukai bidang seni akan tetapi untuk mendalaminya dia mendapatkan banyak ilmHandayani.galaman dari mengikuti orang orang yang lebih senior dari dirinya semakjn kesini kiprahnya semakin melonjak dan membuatnya tergugah dari pengalamannya tersebut dia memantabkan diri untuk membuka Sanggar Satrio Kencono.
"Alhamdulillah, banyak donatur yang mensuport juga untuk kemajuan sanggar ini, karena memang saya tidak mencari uang dari sini akan tetapi lewat persewaan kostum dan property buatan sendiri untuk menopang kegiatan sanggar sendiri . banyak mahasiswa yang sekripsi maupun bergabung di sanggar ini untuk belajar maupun membantu mengajar anak anak disini." ungkapnya kepada Warta Handayani .
"Semoga kedepan semakin banyak anak anak segala usia yang bergabung selain menjadi hobi, menyalurkan bakat juga sebagai wujud pelestarian nyata seni tari di Kabupaten Gunungkidul agar tidak tergerus oleh budaya luar." pungkas Indi Sahputra.(Hari)
0 Komentar