Warga Ketos Gaduhan Ingkungan Sebagai Wujud Syukur


TANJUNGSARI,(WH) - Rabu,(20/3/2019) Warga masyarakat Dusun Ketos dan Dusun Gaduhan, Desa Hargosari, Tanjungsari melangsungkan adat rasulan yang menjadi agenda rutin setiap tahunnnya dan tetap dilestarikan sampai saat ini.

Dalam kegiatan rasulan kali ini seperti biasanya diselenggarakan pementasan kesenian Reog dan juga "Ingkungan" yang dilaksanakan di Balai dusun dan diikuti oleh seluruh masyarakat. ayam ingkung tidak lepas dari acara adat jawa seperti rasulan yang berasal dari kata “manengkung” yang berarti memanjatkan doa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Ayam ingkung menjadi komponen pokok dalam tumpeng.

Ayam ingkung memiliki filosofi yang tak bisa diabaikan dalam budaya Jawa. Ayam adalah lambang dari rasa syukur dan kenikmatan yang didapat di dunia karena kuasa Tuhan. Hanya ayam yang baik dan lezat saja yang menjadi persembahan, itulah mengapa ayam ingkung disajikan dalam bentuk utuh dan ditata dengan indah.



Sedangkan rasulan adalah tradisi yang sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunungkidul , yang merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh para petani setelah masa panen tiba. Rasulan atau bersih dusun dilaksanakan hampir di setiap dusun maupun desa yang ada di Kapubaten Gunungkidul.



Masyarakat Dusun Ketos dan Gaduhan memaknai tradisi rasulan ini merupakan aset budaya yang harus dipertahankan. Tradisi ini melestarikan jiwa kebersamaan dan semangat gotong royong, sehingga keharmonisan masyarakat dapat terjaga. Selain sebagai sarana untuk memupuk semangat kekeluargaan, tradisi ini juga menjadi salah satu wadah untuk melestarikan kesenian daerah Gunungkidul.(Neli)


Posting Komentar

0 Komentar