Lurah Tepus, Hendro Pratopo menyampaikan bahwa seleksi dilakukan untuk formasi Dukuh Ngasem, Dukuh Kanigoro, dan Staf Pamong.
“Untuk formasi Dukuh Ngasem terdapat 4 peserta, Dukuh Kanigoro 2 peserta, dan untuk formasi Staf Pamong ada 9 peserta yang hadir dari total 11 pendaftar. Dua peserta yang tidak hadir kami anggap mengundurkan diri,” jelas Hendro.
Proses seleksi dibuka dengan uji praktik komputer, menguji kemampuan peserta dalam mengoperasikan perangkat dan aplikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan administrasi. Tahapan kemudian dilanjutkan dengan ujian tertulis yang mencakup pengetahuan pemerintahan, administrasi, serta kemampuan dasar sesuai kebutuhan jabatan.
Dari seluruh peserta, muncul empat perempuan dengan nilai tertinggi di masing-masing formasi. Mereka adalah:
Lusiana Dyah Pratiwi mendapatkan nilai 79,5 untuk formasi Dukuh Ngasem, Dewanti Puspita Wijaya mendapatkan nilai 81,5 untuk formasi Dukuh Kanigoro, Dewi Sulistyaningsih mendapatkan nilai 88,45 dan Fera Apreliya mendapatkan nilai 81,95 untuk formasi Staf Pamong.
“Empat Srikandi ini menunjukkan kemampuan teknis dan pemahaman administrasi yang sangat baik. Mereka menonjol pada dua tahap seleksi dan dinilai layak mengisi jabatan yang dilamar,” ungkap Hendro.
Lurah Tepus menilai kehadiran para perempuan yang lolos seleksi ini akan membawa semangat baru dalam pelayanan pemerintahan di Kalurahan Tepus.
“Seleksi ini kami harapkan mampu menghasilkan pamong yang kompeten, profesional, dan berdedikasi. Empat perempuan yang lolos ini diharapkan mampu menghadirkan energi positif bagi pelayanan masyarakat,” sambungnya.
Hendro juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia seleksi yang telah bekerja secara profesional sehingga proses seleksi berjalan tertib.
0 Komentar