Kejadian itu di benarkan oleh Lurah Tancep Yudianto bahwa Dukuh JP di Padukuhan Wojo, Kalurahan Tancep sempat membuat surat pengunduran diri kemudian di bacakan sendiri di depan masyarakat, Lurah, tokoh masyarakat atas pengunduran dirinya mulai tanggal 21 april 2025 dan di situ juga di tanda tangani semua tokoh masyarakat,
"setelah Dukuh membikin pernyataan pengunduran diri kemudian di tanda tangani 7 saksi dan saya sendiri,"jelas Lurah tancep.
Kemudian selang beberapa hari Dukuh mencabut membatalkan pengunduran diri dan mengundang para saksi untuk datang kerumah pak Dukuh menyampaikan bahwa Dukuh tidak jadi mundur.
Di tempat terpisah ketua RT menjelaskan kronologi kejadian pada liburan mudik lebaran, keluarga Pak Dukuh semua pada mudik ke kampung halamannya, dan pada saat itu terjadilah tindakan asusila dirumah Dukuh pada saat rumah sepi. Dalam adegan asulila tersebut ternyata diabadikan dalam bentuk foto oleh oknum Dukuh tersebut, yang kemudian digunakan alat untuk mengancam ibu RT, agar mau diajak melakukan perbuatan asusila kembali.
"istri saya di intimidasi, apabila tidak mau diajak melakukan perbuatan asusila, fotonya akan disebarluaskan, semua chat di whatshap dari Pak dukuh ke istri saya ada semua mas, sudah di screnshoot dan di fotocopy," jelas Pak RT.
Selanjutnya RT dan Tokoh Karangtaruna, beserta Tokoh Masyarakat mendatangi Balai Kalurahan, guna melaporkan perbuatan oknum Dukuh tersebut, dan terjadilah kesepakatan dalam perjanjian oknum Dukuh tersebut menyatakan pengunduran diri.
"Setelah mengajukan pengunduran diri selang beberapa hari Dukuh itu membatalkan pengunduran dirinya itu namun Pak Lurah tidak ikut tanda tangan,"pungkasnya.
0 Komentar